Belum ada tawar-menawar smelter Indoferro



KONTAN.CO.ID - Rencana penjualan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nickel pig iron (NPI) milik PT Indoferro di Cilegon, Banten, Jawa Barat berkapasitas 500.000 ton per tahun ini belum ada keputusan final.

Pasalnya, sejauh ini belum ada tawar-menawar antara perusahaan yang akan membeli smelter milik anak usaha dari Growt Stell Group (GSG) tersebut. "Sampai detik ini, belum pernah ada pertemuan tentang jual beli smelter Indoferro," kata Jonatan Handojo, Direktur Pengembangan Bisnis Indoferro, kepada KONTAN, Jumat (22/9).

Asal tahu saja, kabar dijualnya Indoferro diketahui karena smelter yang dimiliki sudah tidak lagi beroperasi dan merugi akibat keran ekspor mineral mentah dibuka oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri (Permen) No. 6/2017 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian.


Pihak Growth Steel Group sudah menyerahkan seluruh aset Indoferro kepada bank. "Ini keputusan dari bank baru akan dikeluarkan minggu depan. Semua smelter nikel lagi bingung dengan harga nikel yang turun lagi hari ini US$ 10.600," jelas Jonatan.

Sebelumnya, rencana penjualan Indoferro disambut oleh perusahaan pertambangan asal Rusia, yakni Blackspace yang siap mengakuisi Indoferro. Direktur Blackspace, Yosef Paskananda membenarkan bahwa pihaknya akan mengakuisisi Indoferro yang saat ini memiliki smelter tapi tidak beroperasi itu. "Sedang ada due diligence antara kedua belah pihak, sudah ada pembahasan beberapa kali. Sekarang ini kami sedang meminta untuk mengevaluasi datanya dulu," kata Yosef kepada KONTAN,

Saat dikonfirmasi ulang mengenai update pembelian itu, Yosef Paskananda enggan menjawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati