Belum Aman, Risiko Tetap Membayangi Prospek Inflasi ke Depan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Upaya otoritas dalam membawa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke kisaran sasaran 2% secara tahunan atau yoy hingga 4% yoy telah membuahkan hasil. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi IHK pada Mei 2023 sebesar 4% yoy. Inflasi tersebut telah berada di batas atas kisaran sasaran tersebut. 

Meski begitu, otoritas tak boleh lengah. Ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja mengingatkan, ada risiko yang membayang prospek inflasi Indonesia ke depan. 


Baca Juga: Bank Dunia: Pertumbuhan EkonomI Indonesia di Tahun 2023 Sulit Tembus 5%

"Ada risiko (upside risks) inlfasi untuk meningkat. Faktor tersebut akan meningkatkan ketidakpastian terhadap laju inflasi ke depan," terang Enrico dalam keterangannya, Kamis (8/6). 

Enrico memerinci, risiko tersebut datang dari potensi kenaikan harga pangan karena El Nino. Badai ini akan menyebabkan musim kemarau panjang di Indonesia. 

Baca Juga: Pasar Obligasi Tanah Air Solid, Imbal Hasil Kembali Bergerak Turun

Kemudian, risiko juga datang dari ketidakpastian pasar keuangan global yang akan mengancam stabilitas rupiah. "Sehingga ini akan memberi beban terhadap inflasi barang impor (imported inflation)," tandas Enrico. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli