JAKARTA. Nasib PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) makin tak menentu.Lembaga pemeringkatan internasional, Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat perusahaan perkapalan tersebut dari CC menjadi Selective Default (SD). Pasalnya, APOL terlambat membayar kupon bunga obligasi yang diterbitkan anak usahanya, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V., senilai US$ 6,16 juta. Pembayarannya jatuh tempo pada 3 Mei lalu. "Kami menurunkan rating Arpeni menjadi SD setelah mereka menunda pembayaran beberapa pinjaman," ungkap analis S&P, Manuel Guerena, dalam siaran persnya, kemarin (6/5). S&P juga menegaskan rating C bagi obligasi yang hingga kini memiliki nilai pokok US$ 140,85 juta. Menurut Guerena, penundaan itu bisa jadi merupakan upaya APOL mengatur nafas untuk menata posisi keuangan, likuiditas, dan modal kerjanya. Sebenarnya, likuiditas APOL terus tertekan sejak tahun lalu.
Belum Bayar Bunga, S&P Pangkas Peringkat APOL
JAKARTA. Nasib PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) makin tak menentu.Lembaga pemeringkatan internasional, Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat perusahaan perkapalan tersebut dari CC menjadi Selective Default (SD). Pasalnya, APOL terlambat membayar kupon bunga obligasi yang diterbitkan anak usahanya, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V., senilai US$ 6,16 juta. Pembayarannya jatuh tempo pada 3 Mei lalu. "Kami menurunkan rating Arpeni menjadi SD setelah mereka menunda pembayaran beberapa pinjaman," ungkap analis S&P, Manuel Guerena, dalam siaran persnya, kemarin (6/5). S&P juga menegaskan rating C bagi obligasi yang hingga kini memiliki nilai pokok US$ 140,85 juta. Menurut Guerena, penundaan itu bisa jadi merupakan upaya APOL mengatur nafas untuk menata posisi keuangan, likuiditas, dan modal kerjanya. Sebenarnya, likuiditas APOL terus tertekan sejak tahun lalu.