KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengaku masih belum membahas intensif terkait rencana adanya dana abadi dari Kementerian Keuangan (Kemkeu). Saat ini, Bekraf masih fokus memaksimalkan anggaran pemerintah di Bekraf karena terus turun dari tahun ke tahun. Wakil Ketua Bekraf Ricy Pesik mengatakan, sebenarnya belum ada wacana untuk dana abadi ini karena pihaknya sendiri sekarang fokus pada memaksimalkan anggaran pemerintah yang ada di Bekraf karena terus turun setiap tahunnya. Sebagai perbandingan pada 2016 Bekraf mendapat anggaran Rp 1,1 triliun dan pada 2017 Rp 900 miliar, kemudian pada 2018 Rp 700 miliar terus turun menjadi 2019 Rp 639 miliar. Tapi meski begitu, ia mengatakan, secara prinsip pembahasan dana abadi ini masih sangat panjang. Kemkeu perlu membentuk lembaga baru untuk ini. "Belum lagi terkait skema dan sistemnya seperti apa," ujarnya, Selasa (29/1).
Belum fokus bahas dana abadi, Bekraf masih sibuk mamaksimalkan anggaran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengaku masih belum membahas intensif terkait rencana adanya dana abadi dari Kementerian Keuangan (Kemkeu). Saat ini, Bekraf masih fokus memaksimalkan anggaran pemerintah di Bekraf karena terus turun dari tahun ke tahun. Wakil Ketua Bekraf Ricy Pesik mengatakan, sebenarnya belum ada wacana untuk dana abadi ini karena pihaknya sendiri sekarang fokus pada memaksimalkan anggaran pemerintah yang ada di Bekraf karena terus turun setiap tahunnya. Sebagai perbandingan pada 2016 Bekraf mendapat anggaran Rp 1,1 triliun dan pada 2017 Rp 900 miliar, kemudian pada 2018 Rp 700 miliar terus turun menjadi 2019 Rp 639 miliar. Tapi meski begitu, ia mengatakan, secara prinsip pembahasan dana abadi ini masih sangat panjang. Kemkeu perlu membentuk lembaga baru untuk ini. "Belum lagi terkait skema dan sistemnya seperti apa," ujarnya, Selasa (29/1).