JAKARTA. Setelah mewujudkan ambisi memiliki 40% saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) belum membicarakan rencana merger antara BTPN dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Baik BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia mengaku, belum ada pembahasan secara internal terkait rencana merger. Ongki Wanadjati Dana, Wakil Direktur Utama BTPN, mengatakan, rencana merger adalah domain pemegang saham. Saat ini, SMBC terus berkomunikasi dengan regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana merger. Yang pasti, proses merger atau holding tidak mengganggu terhadap proyeksi bisnis BTPN.
"Sejak SMBC masuk ke BTPN, kami tidak mengubah bisnis inti yakni kredit pensiunan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," terang Ongky, pekan lalu. Hingga akhir Maret 2014, kredit pensiunan menyumbang porsi 10% dari total kredit. Sementara, kredit mikro sebesar 23% dan sebesar 67% disumbang oleh kredit UMKM lewat skema joint financing dan pembiayaan syariah. Pertengahan tahun lalu, BTPN ekspansi lewat akuisisi 70% Bank Sahabat Purba Danarta. Pasca akuisisi, BTPN mengonversi Bank Sahabat menjadi BTPN Syariah.