Belum Punya Dana Darurat? Yuk Simak Tips Menyiapkan Dana Darurat



KONTAN.CO.ID - Situasi ekonomi paska pandemi belum sepenuhnya pulih kembali ke kondisi awal saat belum terjadi pandemi Covid-19. Beberapa terjadi perubahan tren sehingga berbagai sektor bisnis dan usaha mengalami penurunan omzet penjualan. Jika kondisi dirasa sudah sulit untuk bertahan, beberapa perusahaan pun terpaksa melakukan pengurangan karyawan dalam skala besar.

Bersyukurlah jika perusahaan tempat Anda bekerja saat ini masih mampu bertahan dan bertumbuh. Meski demikian Anda tetap mesti waspada. Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Terlebih jika saat ini Anda masih belum memiliki Dana Darurat, maka Anda sebaiknya berjaga-jaga dengan mulai menyisihkan dana agar Anda mampu memiliki Dana Darurat yang besarnya sesuai dengan sikon Anda saat ini.

Berikut ini langkah-langkah menyiapkan Dana Darurat yang direkomendasikan oleh Sherly Sintia, CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance:


1.Pahami Dana Darurat dan Kapan Penggunaannya Dana Darurat adalah sejumlah uang yang ditempatkan ke dalam asset keuangan yang likuid dan hanya akan dipakai saat terjadi krisis kehidupan. Jadi, Dana Darurat bukan alokasi longgar setiap bulan dari penghasilan. Melainkan tabungan khusus yang disiapkan untuk situasi krisis. Contoh kondisi yang butuh Dana Darurat: kehilangan pekerjaan karena PHK dan masih ada tagihan bulanan, perawatan Kesehatan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan/asuransi, alat transportasi rusak, perabot rumah tangga rusak, ART tiba-tiba berhenti bekerja, musibah keluarga, kecelakaan dan bencana alam.

2.Ketahui jumlah kebutuhan Dana Darurat Kebutuhan Dana Darurat setiap orang berbeda tergantung dari situasi kehidupannya. Secara umum, kebutuhan minimum setiap orang adalah dapat menutup biaya hidup utama untuk 1 bulan ke depan.Namun, idealnya keluarga akan mengumpulkan Dana Darurat hingga jumlah idealnya yaitu biaya hiduo utama dikali faktor ideal.

3.Cara mengumpulkan Dana Darurat Upayakan setiap bulan menyisihkan 5% dari penghasilan untuk ditabung dalam tabungan yang dikhususkan untuk Dana Darurat.

4.Gunakan fasilitas auto debet dari rekening penerimaan gaji ke rekening tabungan Dana Darurat.

5.Jika saldo tabungan dirasa sudah mencukupi maka pilih instrumen keuangan yang likuid sebagai sarana menyimpannya.

Tips Menyimpan Dana Darurat Dalam menyiapkan Dana Darurat secara bertahap ini, maka Anda perlu memilih tempat yang ideal untuk menyimpan Dana Darurat. Patut diingat bahwa pertimbangan utama dalam memilih instrumen keuangan untuk menyimpan Dana Darurat adalah likuid, gampang dan cepat saat Anda sewaktu-waktu hendak mengambil atau mencairkannya. “Pahami, keuntungan maupun imbal hasil tidak menjadi pertimbangan untuk Dana Darurat,”jelas Sherly.

Karena itu Sherly menyarankan pilihan penempatan Dana Darurat adalah menggunakan produk keuangan seperti tabungan, deposito atau reksadana pasar uang yang mudah dicairkan serta tidak memiliki fluktuasi harga.

Jika hendak diatur komposisi penempatan dananya, maka bisa simpan 3x pengeluaran bulanan di tabungan terpisah, lalu selebihnya dapat disimpan di deposito atau reksadana pasar uang.

Baca Juga: Tips Efektif Memulai Langkah Menuju Kemerdekaan Finansial

Dana Darurat Ideal Sesuai Sikon Berikut ini indikator dari Sherly terkait besaran Dana Darurat:

  • 3x Pengeluaran Bulanan jika tidak memiliki komitmen utang, berpenghasilan di bawah Rp 100 juta setiap tahun dan tidak memiliki tanggungan, termasuk orang tua.
  • 6x Pengeluaran Bulanan jika sudah memiliki pasangan (yang mungkin sudah bekerja), namun sudah memiliki komitmen utang bulanan
  • 9x Pengeluaran Bulanan, jika berpenghasilan di atas Rp 100 juta setahun dan sudah memikiki 3 orang tanggungan dan juga masih memiliki komitmen utang bulanan.
  • 12x Pengeluaran Bulanan, jika menanggung hidup anak dan orang tua (dan anggota keluarga lain) atau bekerja sebagai pekerja lepas atau pengusaha.
Jika target mengumpulkan Dana Darurat sudah mencapai nominal yang sesuai keperluan, maka Anda bisa mengatur penempatan dana sebagai berikut: 3x pengeluaran rutin bulanan: tabungan terpisah 9x pengeluaran rutin bulanan: deposito atau reksadana pasar uang

Saat Anda tengah dalam langkah mengumpulkan Dana Darurat maka sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Pisahkan rekening tabungan biasa dengan rekening khusus Dana Darurat
  2. Disiplin dalam penggunaannya hanya untuk kondisi yang sifatnya mendesak atau situasi krisis kehidupan yang tidak menyenangkan.
  3. Lakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan konsisten.
  4. Keuntungan maupun imbal hasil tidak menjadi pertimbangan.
  5. Bila sebagian Dana Darurat terpakai, maka segera isi kembali.
Contoh simulai perhitungan Dana Darurat:

Simulasi perhitungan Dana Darurat adalah untuk sikon yang tidak memiliki komitmen utang bulanan.

Jika Anda memiliki utang bulanan seperti KPR atau cicilan mobil, tentunya pengeluaran bertambah besar dan Dana Darurat yang harus disiapkan juga lebih besar. Jika misal penghasilan per bulan Rp 9.000.000 dan menyisihkan 5% dari penghasilan yakni Rp 450.000 per bulan untuk menghimpun Dana Darurat, maka target Dana Darurat baru bisa tercapai setelah 47 bulan atau hampir 4 tahun yakni Rp 450.000 x 47 = Rp 21.150.000.

Meski sekilas tampak lama upaya menghimpun Dana Darurat ini, tetapi hal ini tetap jauh lebih baik ketimbang Anda sama sekali tidak memiliki Dana Darurat. Anda juga bisa mempercepat proses pencapaian target angka Dana Darurat ini saat ada uang lebih di luar penghasilan utama, seperti bonus atau THR.

Nah, kini Anda sudah memiliki gambaran langkah-langkah dalam menyiapkan Dana Darurat. Semoga Anda segera tergerak untuk mengantisipasi situasi tak terduga dengan menyiapkan Dana Darurat. Lakukan secara konsisten hingga tercapai jumlah ideal Dana Darurat sesuai sikon kehidupan Anda.

Baca Juga: Lima Tanda Anda Sudah Merdeka Finansial dan Simak Strategi Mencapainya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti