Belum resmi IPO, permintaan saham Communication Cable oversubscribed hingga dua kali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Communication Cable Sytems Indonesia (CCSI), sedang mempersiapkan diri untuk mencari pendanaan di lantai bursa.

Perusahaan yang awalnya merupakan joint venture antara PT Trafindo Perkasa Tbk dan Siemens AG ini sudah selesai memasuki tahap bookbuilding atau penawaran awal. Asal tahu saja, masa penawaran awal perusahaan tersebut sudah berlangsung sejak 14 Mei hingga 23 Mei 2019 lalu.

Berdasarkan materi presentasi bookbuilding yang diterima Kontan.co.id, harga penawaran saham CCSI sepanjang masa penawaran awal berada di kisaran Rp 246-Rp 350. “Akan resmi melantai pada tanggal 18 Juni 2019 nanti,” kata John Octavianus, Head of Investment Banking UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.


John menambahkan pada saat penawaran awal, terjadi oversubscribed hingga dua kali permintaan. Ketika ditanya berapa harga final penawaran ketika resmi melantai di bursa nanti, John menyebut harganya akan berada pada level Rp 250 per saham. 

“Karena perlu kasih pricing yang attractive. Serta mempertimbangkan situasi pasar pada saat pricing kemarin,” ujar John kepada Kontan.co.id, (28/5).

Rencananya perusahaan ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 200 juta saham baru. Dari situ perusahaan memperkirakan dapat meraup dana segar sebesar Rp 49,2 miliar-Rp 70 miliar.

Saat ini besaran modal dasar perusahaan mencapai 3,2 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sedangkan untuk modal disetor, tercatat ada tiga perusahaan yang memiliki saham CCSI yaitu PT Grahatama Kreasibaru dengan total kepemilikan saham sebesar 49% atau 392,26 juta saham.  Sedangkan PT Milenia Prosepriondo Optima dan PT Saptadaya Bumitama Persada masing-masing memiliki 25,5% saham CCSI atau sebesar 203,86 juta saham.

Itu berarti total modal ditempatkan dan disetor perusahaan mencapai 800 juta saham dengan nilai Rp 80 miliar. Sehingga ketika nanti ditawarkan kepada publik, jumlah modal ditempatkan dan disetor perusahaan bertambah menjadi 1 miliar saham dengan nilai Rp 100 miliar.

Sekitar 93% dari dana penawaran perdana atau initial public offering (IPO) itu akan digunakan untuk belanja modal. Sebagai informasi, CCSI sedang membutuhkan dana tersebut untuk mengeksekusi rencana pengembangan proyek fiber optic submarine cable (FO Submarine). Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja ketika proyek tersebut sudah beroperasi.

Dalam dokumen tersebut, CCSI melampirkan pula kebijakan mengenai pembagian dividen. Perusahaan itu disebut akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 20% laba di tahun 2021 kelak sebagai dividen. Sedangkan dalam dokumen itu, perusahaan memroyeksikan laba di tahun 2021 sebesar Rp 66,78 miliar.

Sebagai informasi, CCSI merupakan salah satu pemasok kabel laut serat optik, kabel darat dan pippi HDPE untuk mega proyek pemerintah Palapa Ring. Palapa Ring merupakan proyek pembangunan serat optik dengan panjang 36.000 kilometer.Saat ini, pemerintah sedang terus melanjutkan proyek tersebut, terkhusus di Indonesia bagian Timur. 

Untuk kawasan tersebut, atau area Palapa Ring-Timur, pemerintah akan membangun sejauh 4.450 kilometer yang terdiri dari sub-marine cable sejauh 3.850 kilometer dan land cable sepanjang 600 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi