Belum revisi RKAB, Bukit Asam (PTBA) lakukan kajian perkembangan pasar batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sampai saat ini belum melakukan perubahan target produksi yang tertera dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun 2020. Emiten tersebut masih terus melakukan kajian mendalam sebelum menentukan kebijakan terkait produksi batubara di sisa tahun ini.

Sebagai catatan, PTBA telah memproduksi 5,5 juta ton batubara atau turun 2,8% (yoy) pada kuartal I-2020. Adapun pada tahun ini, produksi batubara PTBA ditargetkan mencapai 30,3 juta ton.

Baca Juga: Terkait rencana akuisisi tambang lain, begini kata Bukit Asam (PTBA)


Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mengamati perkembangan pasar batubara baik dari sisi permintaan maupun pergerakan harga komoditas tersebut. Hasil pengamatan tadi dituangkan dalam kajian yang jadi penentu arah kebijakan produksi batubara PTBA ke depan.

“Jika hasil kajian kami menunjukkan bahwa diperlukan penyesuaian terhadap volume produksi, tentu opsi tersebut akan kami lakukan,” tutur Pollo, Jumat (19/7).

PTBA pun masih berusaha memaksimalkan kemampuan produksinya di semester kedua. Berhubung musim kemarau sudah mulai tiba, PTBA akan mengoptimalkan produksi batubara di lokasi elevasi yang lebih rendah.

Pollo menyebut, PTBA selalu fokus mengimplementasikan standar keselamatan dan manajemen lingkungan selama melakukan aktivitas penambangan, baik di musim kemarau maupun musim hujan.

Baca Juga: Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 milik Bukit Asam (PTBA) sudah mencapai 48%

Sekadar informasi, PTBA melakukan produksi batubara di empat wilayah tambang. Di antaranya tambang Tanjung Enim, tambang Perahap, tambang Ombilin, dan tambang Internasional Prima Coal (IPC).

Hingga saat ini, PTBA memiliki sumber daya batubara sebanyak 8,17 miliar ton dengan total cadangan tertambang sebesar 3,25 miliar ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari