JAKARTA. Perbankan belum sepenuhnya siap menggunakan kartu debit berteknologi chip yang dijadwalkan mulai Maret 2011. Alasannya, waktu yang tersedia untuk proses migrasi itu terlalu mepet dan investasinya mahal. Perbankan juga masih harus menghitung biayanya. "Dengan sedikitnya 40 juta kartu ATM atau debet, memang bukan sebuah tugas yang mudah untuk migrasi ke chip," kata Tan Wee Teng, Direktur Penjualan Indonesia, Indochina dan Malaysia Indirect Business Gemalto, kemarin. Gemalto adalah salah satu vendor kartu chip di dunia. Menurut hitungan Gemalto, migrasi satu kartu membutuhkan biaya antara US$ 2 - US$ 5 atau Rp 18.000-Rp 45.000 (kurs Rp 9.000 per dollar AS).Direktur Bank OCBC NISP Rudy N. Hamdani mengakui hal tersebut. "Tantangan terbesar ada di urusan teknis dan dana. Kami belum siap untuk perpindahan ini," katanya.Bank harus memesan chip dalam jumlah banyak dan ini bukan urusan gampang.
Belum semua bank siap migrasi kartu debit ke chip
JAKARTA. Perbankan belum sepenuhnya siap menggunakan kartu debit berteknologi chip yang dijadwalkan mulai Maret 2011. Alasannya, waktu yang tersedia untuk proses migrasi itu terlalu mepet dan investasinya mahal. Perbankan juga masih harus menghitung biayanya. "Dengan sedikitnya 40 juta kartu ATM atau debet, memang bukan sebuah tugas yang mudah untuk migrasi ke chip," kata Tan Wee Teng, Direktur Penjualan Indonesia, Indochina dan Malaysia Indirect Business Gemalto, kemarin. Gemalto adalah salah satu vendor kartu chip di dunia. Menurut hitungan Gemalto, migrasi satu kartu membutuhkan biaya antara US$ 2 - US$ 5 atau Rp 18.000-Rp 45.000 (kurs Rp 9.000 per dollar AS).Direktur Bank OCBC NISP Rudy N. Hamdani mengakui hal tersebut. "Tantangan terbesar ada di urusan teknis dan dana. Kami belum siap untuk perpindahan ini," katanya.Bank harus memesan chip dalam jumlah banyak dan ini bukan urusan gampang.