Belum semua operator tawarkan layanan konten premium kembali



JAKARTA. Seluruh konten premium telah dibatalkan sejak 19 Oktober 2011. Untuk bisa menikmati layanan tersebut kembali, konsumen harus melakukan registrasi ulang. Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, mengatakan, dampak dari kebijakan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu telah menurunkan jumlah pelanggan layanan konten premium para operator. Pasalnya, pelanggan yang melakukan registrasi ulang terbilang sangat minim. Para operator melaporkan bahwa proses unreg telah dilakukan dan berjalan tanpa ada masalah. Hanya mereka mengeluhkan sedikitnya jumlah pelanggan yang mendaftar ulang untuk menikmati layanan konten premium," katanya, Selasa (1/10). "Saya dapat keluhan bahwa yang meregistrasi ulang sangat sedikit jumlahnya. Katakan dari 40 juta pelanggan, yang melakukan registrasi ulang baru 350.000," ujar Tifatul.Tifatul bilang, hal ini adalah resiko yang harus diterima oleh para operator. Ia yakin jumlah pelanggan layanan premium bisa kembali normal dalam 1-2 bulan kedepan. "Ini sudah resiko. Setidaknya masyarakat sudah mengerti hak mereka dan tidak merasa tertipu lagi," ujar Tifatul.Head of Corporate Communication XL Axiata, Febriati Nadira, membenarkan adanya jumlah penurunan pelanggan layanan konten premium pasca keharusan unreg dari pemerintah."Memang ada penurunan. Ini kan hasil pelanggan yang kami dapatkan selama bertahun-tahun, kemudian seperti diulang kembali ke nol. Memang perlu waktu untuk bisa mencapai pelanggan seperti semula," ujar Febriati.Tentu tak hanya operator yang terkena imbas, para penyedia konten pun berteriak. Pendapatan mereka sontak terhenti sejak kebijakan itu dilakukan. T. Amershah, Ketua Indonesian Mobile Multimedia Association (IMMA), wadah yang menaungi para pelaku industri multimedia termasuk penyedia konten, mengatakan, pendapatan para penyedia konten langsung turun 100%. Padahal Amershah mengklaim, lebih banyak penyedia konten yang jujur daripada oknum nakal yang membuat citra penyedia konten jadi buruk. "Jika tidak segera dicari jalan keluarnya, industri mobile multimedia ini akan mati," katanya. Hingga kini menurut Amershah, operator telekomunikasi yang sudah kembali menawarkan layanan konten ke pelanggan baru PT XL Axiata, sementara kesembilan operator lainnya belum kembali menawarkan konten premium ke pelanggan. Selain pendapatan para penyedia konten seret, mekanisme registrasi ulang yang saat ini berlaku dirasa merugikan penyedia konten. Pelanggan harus menekan tiga kali Yes. "Itu akan mempengaruhi pelanggan secara psikologis, kami harap mekanisme bisa diperbaiki sehingga tidak sampai mematikan industri kami," kata Amershah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini