KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengapalan perdana minyak mentah untuk diolah di kilang Pertamina pada Sabtu (14/8). Pengapalan dilakukan dari Dermaga Dumai yang merupakan terminal utama untuk lifting minyak mentah di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Pengapalan minyak mentah dilakukan ke dua kapal secara bersamaan. Pengapalan pertama berupa Sumatran Light Crude, dengan volume mencapai 199.777 barel, menggunakan kapal tanker MT Bull Damai 1 dengan tujuan kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Sedangkan pengapalan kedua berupa Duri Crude, dengan volume 150.386 barel, menggunakan kapal tanker MT Amarin Indah, dengan tujuan kilang Pertamina RU VI Balongan. Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin, mengatakan pengapalan perdana minyak mentah ini menunjukkan bahwa alih kelola WK Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PHR pada 9 Agustus lalu telah berjalan dengan lancar. “Pengapalan untuk penggunaan domestik ini juga merupakan wujud dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” ujar Jaffee dalam keterangan resmi, Senin (16/8).
Belum sepekan kelola WK Rokan, Pertamina kapalkan perdana 350.000 barel minyak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengapalan perdana minyak mentah untuk diolah di kilang Pertamina pada Sabtu (14/8). Pengapalan dilakukan dari Dermaga Dumai yang merupakan terminal utama untuk lifting minyak mentah di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Pengapalan minyak mentah dilakukan ke dua kapal secara bersamaan. Pengapalan pertama berupa Sumatran Light Crude, dengan volume mencapai 199.777 barel, menggunakan kapal tanker MT Bull Damai 1 dengan tujuan kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Sedangkan pengapalan kedua berupa Duri Crude, dengan volume 150.386 barel, menggunakan kapal tanker MT Amarin Indah, dengan tujuan kilang Pertamina RU VI Balongan. Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin, mengatakan pengapalan perdana minyak mentah ini menunjukkan bahwa alih kelola WK Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PHR pada 9 Agustus lalu telah berjalan dengan lancar. “Pengapalan untuk penggunaan domestik ini juga merupakan wujud dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” ujar Jaffee dalam keterangan resmi, Senin (16/8).