JAKARTA. Industri Keuangan Non Bank (IKNB) belum sepenuhnya masuk ke Surat berharga negara (SBN). Tampaknya investor IKNB masih wait and see masuk ke obligasi pemerintah. Penyebabnya, SBN sudah terlalu overvalue. Tidak hanya itu, perekonomian global juga masih melambat serta masih ada potensi kenaikan fed rate. "Tentu akan menjadi impact negatif apabila IKNB masuk sekarang mengambil di harga tinggi. Para lembaga non keuangan tidak ingin membeli barang obligasi di harga tertinggi kemudian nyangkut," ujar Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus, Rabu (13/4)
Belum sepenuhnya ke SBN, IKNB wait and see
JAKARTA. Industri Keuangan Non Bank (IKNB) belum sepenuhnya masuk ke Surat berharga negara (SBN). Tampaknya investor IKNB masih wait and see masuk ke obligasi pemerintah. Penyebabnya, SBN sudah terlalu overvalue. Tidak hanya itu, perekonomian global juga masih melambat serta masih ada potensi kenaikan fed rate. "Tentu akan menjadi impact negatif apabila IKNB masuk sekarang mengambil di harga tinggi. Para lembaga non keuangan tidak ingin membeli barang obligasi di harga tertinggi kemudian nyangkut," ujar Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus, Rabu (13/4)