KONTAN.CO.ID - BOGOR. CIMB Niaga Syariah belum berencana untuk melepas diri atau spin off dari induk PT. CIMB Niaga Tbk. Sampai saat ini, CIMB Niaga Syariah masih mengusung konsep Unit Usaha Syariah (UUS). Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara, mengatakan pihaknya masih merasa dengan bentuk UUS, akan lebih efisien. Dengan begitu, permodalan CIMB Niaga Syariah masih mengikuti perusahaan induk. Efisiensi itu salah satunya karena dengan bentuk UUS, CIMB Niaga Syariah bisa menerapkan Dual Banking Leverage Model (DBLM). Konsep ini membuat CIMB Syariah dapat memasarkan produknya melalui tenaga pemasar dari perusahaan induknya, PT CIMB Niaga Tbk. "Jadi cabang CIMB Niaga konvensional bisa melayani syariahnya juga," jelas Pandji pada Jum'at (15/12). Dengan strategi tersebut, CIMB Niaga Syariah dapat menekan biaya operasional. Dalam hal ini CIMB Niaga syariah tidak perlu membuka kantor cabang baru. Akan tetapi, CIMB Niaga Syariah tetap menerapkan pola seperti yang dilakukan bank lain dalam hal ini rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR). Adapun jika rasio permodalan CIMB Niaga Syariah di bawah 14%, maka induk akan menyuntikkan dana untuk di atas 14%. Per tahun ini, portofolio CIMB Niaga Syariah berasal dari retail sebesar 52,5% dan non konsumer 47,5%. "Non konsumer berasal dari corporate, komersial, dan SMI (Sarana Multi Infrastruktur)," jelas Pandji. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Belum spin off, CIMB Niaga Syariah lebih efisien
KONTAN.CO.ID - BOGOR. CIMB Niaga Syariah belum berencana untuk melepas diri atau spin off dari induk PT. CIMB Niaga Tbk. Sampai saat ini, CIMB Niaga Syariah masih mengusung konsep Unit Usaha Syariah (UUS). Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara, mengatakan pihaknya masih merasa dengan bentuk UUS, akan lebih efisien. Dengan begitu, permodalan CIMB Niaga Syariah masih mengikuti perusahaan induk. Efisiensi itu salah satunya karena dengan bentuk UUS, CIMB Niaga Syariah bisa menerapkan Dual Banking Leverage Model (DBLM). Konsep ini membuat CIMB Syariah dapat memasarkan produknya melalui tenaga pemasar dari perusahaan induknya, PT CIMB Niaga Tbk. "Jadi cabang CIMB Niaga konvensional bisa melayani syariahnya juga," jelas Pandji pada Jum'at (15/12). Dengan strategi tersebut, CIMB Niaga Syariah dapat menekan biaya operasional. Dalam hal ini CIMB Niaga syariah tidak perlu membuka kantor cabang baru. Akan tetapi, CIMB Niaga Syariah tetap menerapkan pola seperti yang dilakukan bank lain dalam hal ini rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR). Adapun jika rasio permodalan CIMB Niaga Syariah di bawah 14%, maka induk akan menyuntikkan dana untuk di atas 14%. Per tahun ini, portofolio CIMB Niaga Syariah berasal dari retail sebesar 52,5% dan non konsumer 47,5%. "Non konsumer berasal dari corporate, komersial, dan SMI (Sarana Multi Infrastruktur)," jelas Pandji. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News