JAKARTA. Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan menggantikan Muliaman D Hadad dan (Alm) S Budi Rochadi hingga saat ini belum diterima Komisi XI DPR. Hal itu terjadi karena Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, memang belum memberikan kandidat-kandidat pengganti Muliaman dan Budi. Padahal, seharusnya nama calon pengganti Deputi Gubernur BI harus masuk ke DPR 3 bulan sebelum masa jabatan mereka habis pada 22 Desember 2011, sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia (amendemen dari UU Nomor 32 Tahun 1999). Alhasil, Komisi XI dalam waktu dekat ini berencana akan menyurati Presiden untuk segera mengirimkan nama-nama pengganti itu. “Komisi akan kirim surat ke Presiden. Presiden harusnya memasukkan nama-nama itu selambat-lambatnya 22 September atau 3 bulan sebelum masa jabatan Muliaman dan Budi berakhir. Kami Komisi XI sudah merapatkan itu (kirim surat ke Presiden) pada Selasa (6/9) lalu,” ujar Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar Azis ketika dihubungi KONTAN, Senin (12/9).
Belum terima kandidat pengganti deputi gubernur BI, Komisi XI surati presiden
JAKARTA. Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan menggantikan Muliaman D Hadad dan (Alm) S Budi Rochadi hingga saat ini belum diterima Komisi XI DPR. Hal itu terjadi karena Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, memang belum memberikan kandidat-kandidat pengganti Muliaman dan Budi. Padahal, seharusnya nama calon pengganti Deputi Gubernur BI harus masuk ke DPR 3 bulan sebelum masa jabatan mereka habis pada 22 Desember 2011, sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia (amendemen dari UU Nomor 32 Tahun 1999). Alhasil, Komisi XI dalam waktu dekat ini berencana akan menyurati Presiden untuk segera mengirimkan nama-nama pengganti itu. “Komisi akan kirim surat ke Presiden. Presiden harusnya memasukkan nama-nama itu selambat-lambatnya 22 September atau 3 bulan sebelum masa jabatan Muliaman dan Budi berakhir. Kami Komisi XI sudah merapatkan itu (kirim surat ke Presiden) pada Selasa (6/9) lalu,” ujar Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar Azis ketika dihubungi KONTAN, Senin (12/9).