Tak kenal maka tak sayang. Inilah yang ditawarkan Ben Wiryawan dalam menjalankan usahanya. Melalui Mahanagari, ia gencar mengampanyekan budaya dan sejarah Bandung. Selain lewat kaos bertemakan Bandung, ia juga mengenalkan sejarah purba Bandung ke wisatawan. Dari bisnis ini Ben bisa mendulang rezeki. Perjalanan bisnis Ben Wirawan mengenalkan budaya dan peninggalan Kota Bandung bermula saat dia mendapatkan beasiswa ke National Singapore University tahun 1998.Saat itu, dia berkeinginan besar membawa oleh-oleh untuk teman-temannya berupa kaos dengan tema kebudayaan Bandung. Tapi, waktu itu dia susah mencarinya susah, walau Bandung menjadi kota tujuan wisata."Yang banyak malah kaos Bali atau Papua," katanya. Beranjak dari situ, pada tahun 2000 lulusan desain produk Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berinisiatif memproduksi kaos tema Bandung sendiri. Setelah berjalan 4 tahun, Ben bersama Hanafi Salman, temannya semasa kuliah, mendirikan Mahanagari yang menjual berbagai merchandise bertemakan Bandung. Saat itu, dia mengganggap bisnisnya ini lebih kepada usaha mengkampanyekan budaya Bandung. Agar kampanye yang dilakukannya tetap berjalan, bisnis penjualan kaos dan pernak-pernik Bandung harus mendatangkan untung. Apalagi ia berprinsip tidak akan menerima bantuan dari pihak luar atas usahanya ini.Agar kampanye budayanya sukses, pada tahun 2007, Ben merambah bisnis wisata budaya. Ia banyak menawarkan paket wisata ke tempat-tempat bernilai sejarah di Kota Bandung. Ia berharap dengan mengunjungi langsung tempat-tempat tadi, masyarakat bisa lebih mencintai dan mengenal budaya dan sejarah Bandung."Saya memadukan petualangan, pendidikan dan liburan asyik ke wisatawan yang datang ke Bandung," ujarnya. Misalnya, selain wisata berkunjung ke factory outlet, mereka juga wisata kuliner dan mengetahui sejarah Tangkuban Perahu. Ben juga menawarkan paket wisata Bandung purba. Beberapa tempat yang dituju untuk paket wisata Bandung purba adalah daerah PLTU Saguling di Padalarang dan Goa Pawon di perbukitan kapur Citatah. Dua tempat itu dianggap bersejarah karena di PLTU Saguling terletak SangHyang Tikoro yang merupakan goa bawah tanah yang terbentuk dari aliran Sungai Citarum. Di tempat itu juga ada mitos sebagai tempat jebolnya Danau Bandung Purba.Adapun Goa Pawon memiliki sejarah purbakala karena ditemukannya tulang belulang manusia purba Bandung dari 6.000 tahun lalu. Dua paket wisata yang ditawarkan itu mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 300.00 per orang. Tak hanya itu, dia juga menawarkan paket kunjungan ke pabrik teh di sekitar observatorium Bosca. Di tempat ini, wisatawan akan diajak belajar bagaimana Bandung pada zaman Belanda dahulu dijadikan perkebunan teh. Selain mengenalkan sejarah dan budaya Bandung ke wisatawan, Ben juga berharap, apa yang dia lakukan bisa mengubah cara hidup masyarakat bukit kapur Citatah yang sebagian besar hidup dari menambang kapur. Agar bisnisnya juga dinikmati masyarakat sekitar, Ben selalu membeli makanan untuk wisatawan dari masyarakat sekitar bukit kapur Citatah. "Mereka mendapatkan lebih banyak uang dari menjual makanan. Sedangkan kalau menjadi penambang kapur, hanya perusahaan yang untung," kata Ben.Atas usahanya itu, Pemerintah Jawa Barat kemudian menjadikan perbukitan Citatah sebagai kawasan yang dilindungi. Walau begitu, pemberdayaan ekonomi masyarakat mutlak perlu dilakukan agar mereka tidak kembali menjadi penambang kapur yang bisa merusak lingkungan.Untuk mengembangkan bisnis wisatanya, Ben kemudian bekerjasama dengan Omega Wisata yang didirikan oleh sebuah sekolah pariwisata di Bandung.Berkat kerja sama tersebut, Mahanagari sekarang sudah rutin menyelenggarakan perjalanan wisata satu hingga dua kali dalam sebulan. Dengan rata-rata peserta tur sebanyak 20-30 orang, Ben bisa mendapat omzet Rp 10 juta per bulan. Kegiatan wisata lain juga digelar untuk mengenalkan Kota Bandung. Yang paling dekat, bulan depan akan diselenggarakan wisata sepeda ke tiga museum di Bandung yaitu Museum Asia Afrika, Museum Manggala Wangsit Siliwangi dan Gedung Sate. Dengan membayar Rp 150.000 per orang, peserta juga juga akan diajak ke pemukiman pertama di Bandung dan tempat bersejarah lain. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ben memperkenalkan sejarah dan budaya Bandung
Tak kenal maka tak sayang. Inilah yang ditawarkan Ben Wiryawan dalam menjalankan usahanya. Melalui Mahanagari, ia gencar mengampanyekan budaya dan sejarah Bandung. Selain lewat kaos bertemakan Bandung, ia juga mengenalkan sejarah purba Bandung ke wisatawan. Dari bisnis ini Ben bisa mendulang rezeki. Perjalanan bisnis Ben Wirawan mengenalkan budaya dan peninggalan Kota Bandung bermula saat dia mendapatkan beasiswa ke National Singapore University tahun 1998.Saat itu, dia berkeinginan besar membawa oleh-oleh untuk teman-temannya berupa kaos dengan tema kebudayaan Bandung. Tapi, waktu itu dia susah mencarinya susah, walau Bandung menjadi kota tujuan wisata."Yang banyak malah kaos Bali atau Papua," katanya. Beranjak dari situ, pada tahun 2000 lulusan desain produk Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berinisiatif memproduksi kaos tema Bandung sendiri. Setelah berjalan 4 tahun, Ben bersama Hanafi Salman, temannya semasa kuliah, mendirikan Mahanagari yang menjual berbagai merchandise bertemakan Bandung. Saat itu, dia mengganggap bisnisnya ini lebih kepada usaha mengkampanyekan budaya Bandung. Agar kampanye yang dilakukannya tetap berjalan, bisnis penjualan kaos dan pernak-pernik Bandung harus mendatangkan untung. Apalagi ia berprinsip tidak akan menerima bantuan dari pihak luar atas usahanya ini.Agar kampanye budayanya sukses, pada tahun 2007, Ben merambah bisnis wisata budaya. Ia banyak menawarkan paket wisata ke tempat-tempat bernilai sejarah di Kota Bandung. Ia berharap dengan mengunjungi langsung tempat-tempat tadi, masyarakat bisa lebih mencintai dan mengenal budaya dan sejarah Bandung."Saya memadukan petualangan, pendidikan dan liburan asyik ke wisatawan yang datang ke Bandung," ujarnya. Misalnya, selain wisata berkunjung ke factory outlet, mereka juga wisata kuliner dan mengetahui sejarah Tangkuban Perahu. Ben juga menawarkan paket wisata Bandung purba. Beberapa tempat yang dituju untuk paket wisata Bandung purba adalah daerah PLTU Saguling di Padalarang dan Goa Pawon di perbukitan kapur Citatah. Dua tempat itu dianggap bersejarah karena di PLTU Saguling terletak SangHyang Tikoro yang merupakan goa bawah tanah yang terbentuk dari aliran Sungai Citarum. Di tempat itu juga ada mitos sebagai tempat jebolnya Danau Bandung Purba.Adapun Goa Pawon memiliki sejarah purbakala karena ditemukannya tulang belulang manusia purba Bandung dari 6.000 tahun lalu. Dua paket wisata yang ditawarkan itu mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 300.00 per orang. Tak hanya itu, dia juga menawarkan paket kunjungan ke pabrik teh di sekitar observatorium Bosca. Di tempat ini, wisatawan akan diajak belajar bagaimana Bandung pada zaman Belanda dahulu dijadikan perkebunan teh. Selain mengenalkan sejarah dan budaya Bandung ke wisatawan, Ben juga berharap, apa yang dia lakukan bisa mengubah cara hidup masyarakat bukit kapur Citatah yang sebagian besar hidup dari menambang kapur. Agar bisnisnya juga dinikmati masyarakat sekitar, Ben selalu membeli makanan untuk wisatawan dari masyarakat sekitar bukit kapur Citatah. "Mereka mendapatkan lebih banyak uang dari menjual makanan. Sedangkan kalau menjadi penambang kapur, hanya perusahaan yang untung," kata Ben.Atas usahanya itu, Pemerintah Jawa Barat kemudian menjadikan perbukitan Citatah sebagai kawasan yang dilindungi. Walau begitu, pemberdayaan ekonomi masyarakat mutlak perlu dilakukan agar mereka tidak kembali menjadi penambang kapur yang bisa merusak lingkungan.Untuk mengembangkan bisnis wisatanya, Ben kemudian bekerjasama dengan Omega Wisata yang didirikan oleh sebuah sekolah pariwisata di Bandung.Berkat kerja sama tersebut, Mahanagari sekarang sudah rutin menyelenggarakan perjalanan wisata satu hingga dua kali dalam sebulan. Dengan rata-rata peserta tur sebanyak 20-30 orang, Ben bisa mendapat omzet Rp 10 juta per bulan. Kegiatan wisata lain juga digelar untuk mengenalkan Kota Bandung. Yang paling dekat, bulan depan akan diselenggarakan wisata sepeda ke tiga museum di Bandung yaitu Museum Asia Afrika, Museum Manggala Wangsit Siliwangi dan Gedung Sate. Dengan membayar Rp 150.000 per orang, peserta juga juga akan diajak ke pemukiman pertama di Bandung dan tempat bersejarah lain. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News