Benahi NPL, rencana ekspansi ke Filipina Bank Mandiri ngaret



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan rencana untuk membeli bank di Filipina bakalan mundur lantaran pihaknya masih fokus melakukan pembenahan dari sisi kualitas kredit.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyebut pihaknya masih menanti rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) hingga menyentuh angka di level 2%.

"Kami diminta pemegang saham untuk pelan-pelan dulu untuk anorganik dan fokus ke penurunan NPL sampai di bawah 3%," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika di Jakarta, Selasa (6/2).


Catatan saja, sampai dengan akhir tahun 2017 lalu NPL perseroan berada di level 3,46%. Posisi tersebut tercatat mengalami penurunan di sebesar 0,54% secara tahunan.

Kartika juga mengatakan pihaknya memprediksi aksi anorganik baru bakalan marak dilakukan perseroan di tahun 2019 mendatang. Adapun, tahun ini bank bersandi saham BMRI memprediksi NPL bakal berada di kisaran 2,6% sampai 2,8%.

"Nanti kalau NPL kami sudah 2,5% baru kami pertimbangkan lagi, tahun 2018 masih tahun perbaikan NPL dulu," jelasnya.

Sebelumnya, pada pertengahan tahun lalu Bank Mandiri memang berencana untuk melakukan ekspansi ke Filipina. Nantinya, Bank Mandiri direncanakan akan mencaplok dua bank lokal di Filipina untuk kemudian diakuisisi.

Hal tersebut dilakukan Bank Mandiri pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan The Bangko Sentral ng Pilipinas memberikan lampu hijau melalui kesepakatan penandatanganan letter of intent pada Juni 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto