Benakat Integra akan bangun pelabuhan dan akuisisi pembangkit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai melepas anak usahanya di sektor minyak dan gas bumi (migas), PT Benakat Integra Tbk (BIPI) berencana fokus di sektor infrastruktur batubara dan ketenagalistrikan.

Tahun ini, BIPI akan membangun pelabuhan berkenaan dengan batubara. Yang menarik, pihaknya juga tengah membidik pembangkit listrik yang sudah jadi untuk diakuisisi.

Direktur Keuangan BIPI, Michael Wong mengatakan, perusahaan membanting setir dengan mengubah haluan bisnis dari yang sebelumnya migas menjadi infrastruktur batubara dan power plant.


“Kami ingin fokus di infrastruktur saja, baik batubara dan power plant,” ujarnya kepada KONTAN di Gedung Strategic Square Jakarta, Rabu (9/5).

Untuk pembangkit listrik, Michael bilang, tidak akan membangun pembangkit baru, melainkan mengakuisisi pembangkit yang sudah berjalan. Malahan, sudah ada beberapa pembangkit milik perusahaan swasta yang sedang dinegosiasikan. 

Namun, ia belum mau mengungkapkan kapasitas pembangkit yang dibidik. “Kami akan ambil alih. Mestinya bisa tahun ini (akuisisinya),” ungkapnya.

Michael menambahkan, pihaknya pada tahun ini juga akan meneken kerja sama pembangunan pelabuhan. Ia mengatakan pelabuhan ini masih berkenaan dengan batubara. Tapi, ia masih bungkam mengenai lokasi pelabuhan.

Hanya, ia menyebut, sudah ada beberapa daerah yang potensial untuk membangun pelabuhan itu. “Segera tahun ini dan sudah melihat beberapa lokasi yang potensial untuk kami bangun pelabuhan itu," ungkapnya.

Asal tahu saja, BIPI mematok capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 15 juta-US$ 20 juta. BIPI optimistis bisa meraih pendapatan double digit dengan perkiraan laba bersih sebesar US$ 42 juta.

Tahun ini, BIPI akan memaksimalkan pemasukan lewat bisnis pertambangan dan jasa sewa. Tahun ini, BIPI berharap bisa menangani 83 juta ton batubara. Angka ini naik 5% dibanding target penanganan batubara yang dikerjakan tahun lalu.

Dari Januari sampai pertengahan Desember 2017, BIPI menangani pengangkutan batubara sebesar 77,32 juta ton. Rinciannya, sebesar 19,28 juta ton dikerjakan PT Mitratama Perkasa dan sebesar 58,04 juta ton dikerjakan oleh PT Nusa Tambang Pratama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini