​Benarkah ASI bisa melindungi bayi dari Covid-19? Ini penjelasan lengkapnya



KONTAN.CO.ID - Benarkah Air Susu Ibu (ASI) mampu memberikan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi virus corona? Hal tersebut menjadi pertanyaan bagi ibu-ibu menyusui di masa pandemi Covid-19. 

Dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia tahun 2021 dengan tema Perlindungan Menyusui Tanggungjawab Bersama, Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi pun menjelaskan hal tersebut seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan

Wiyarni menjelaskan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19, terjadi peningkatan kadar antibodi sejak 14 hari pasca-penyuntikan dosis pertama. 


Pada ibu yang telah vaksinasi COVID-19 ditemukan kadar antibodi slgA spesifik SARS-CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari pasca-vaksinasi dosis pertama. Lalu, semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6. 

Saat ibu menyusui bayinya, maka secara tidak langsung bisa memberikan perlindungan terhadap Covid-19 bagi bayinya. 

Baca Juga: ​Panduan memberikan ASI bagi ibu terpapar Covid-19 dari Kementerian Kesehatan

ASI ibu positif Covid-19

Sementara itu, pada ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19, ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi berdasarkan sebuah penelitian.

Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI nya, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin dll yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2. 

"Inilah yang disebut imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas COVID-19 kepada bayinya," kata Wiyarni.

Wiyarni menambahkan, kandungan antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas Covid-19 mampu bertahan selama 7-10 bulan pasca infeksi.

Baca Juga: Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi gumoh pada bayi?