KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Generasi sandwich, yang memikul beban mendukung keluarga baik di generasi atas maupun di generasi bawahnya, kini menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan impian memiliki properti. Fenomena ini diangkat dalam laporan terbaru dari Pinhome yang berkolaborasi dengan YouGov Indonesia, berjudul
Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti. Laporan ini mengungkapkan bahwa sebanyak 41 juta orang Indonesia tergolong dalam generasi
sandwich, yang sebagian besar memiliki motivasi kuat untuk membeli rumah guna menciptakan stabilitas keluarga dan melindungi masa depan. Dayu Dara Permata, Founder dan CEO Pinhome, menjelaskan bahwa generasi
sandwich sering kali kesulitan membeli properti karena harus menopang keluarga dari dua arah—baik orangtua maupun anak atau saudara. "Kami menyadari bahwa generasi
sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah, karena mereka harus menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan kebutuhan pribadi," ujar Dayu, Selasa (8/10).
Riset ini menunjukkan bahwa 49% dari mereka ingin memiliki rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara 48% lainnya mencari stabilitas. Namun, kesulitan besar muncul dalam tiga aspek utama: menemukan properti yang tepat, biaya tambahan yang tidak transparan, dan cicilan yang tinggi. "Kami hadir untuk menyediakan solusi, seperti jutaan listing properti, simulasi KPR yang transparan, dan fitur PinValue untuk penilaian harga properti," tambah Dara.
Baca Juga: Baby Boomer Generasi Terkaya yang Pernah Ada, Siapa Generasi yang Jadi Pecundang? Temuan riset juga mengungkap preferensi properti dari generasi
sandwich. Rumah tapak masih menjadi pilihan utama, meskipun Gen Z cenderung lebih menyukai apartemen. Mayoritas dari mereka memilih properti kecil dengan luas kurang dari 54 m², yang dianggap lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Faktor lokasi juga sangat penting, dengan 64% responden menginginkan properti yang dekat dengan fasilitas kesehatan, 62% dengan tempat kerja, dan 47% dengan fasilitas sekolah. Tetapi kesulitan terbesar adalah mencari properti yang tepat. Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia, menyatakan bahwa 63% generasi
sandwich menggunakan media sosial dan 35% menggunakan aplikasi seperti Pinhome untuk mencari properti. Hal ini menunjukkan pentingnya platform digital dalam mempermudah proses pembelian rumah bagi mereka.
Baca Juga: Geliat Industri Properti pada Kuartal Keempat 2024: Menanti Angin Segar Pemulihan Pembiayaan menjadi tantangan lain yang tak kalah penting. Generasi
sandwich mengandalkan tabungan, dukungan keluarga, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai sumber utama pembiayaan. Mayoritas dari mereka memilih tenor cicilan lebih dari lima tahun. Pinhome menyadari pentingnya edukasi keuangan bagi mereka yang ingin memiliki properti. Oleh karena itu, Pinhome berencana menyediakan program edukasi komprehensif untuk memberikan informasi tentang pengelolaan keuangan, penilaian properti, dan legalitas. Selain itu, Pinhome juga menyediakan berbagai opsi pembiayaan yang lebih terjangkau. Salah satunya adalah opsi KPR tenor panjang, yang memungkinkan generasi
sandwich untuk mencicil lebih ringan, serta peningkatan pilihan sewa rumah yang lebih ekonomis di area suburban. Terkait dengan kebijakan terbaru pemerintah mengenai iuran Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat), Dara juga menyoroti potensi dampak dari kewajiban pembayaran 3% dari gaji per bulan. Meskipun ini bisa memperkuat sistem pembiayaan rumah, ia menyatakan bahwa hal tersebut bisa membebani daya beli masyarakat yang sudah tergerus oleh biaya hidup lainnya. "Pendapatan yang berkurang dapat mempengaruhi gaya hidup, tapi kami berharap bahwa skema Tapera ini bisa membantu meningkatkan perekonomian domestik jika dikelola dengan baik," ujar Dara.
Baca Juga: Di Indonesia, 41 Juta Generasi Sandwich Tak Sanggup Beli Rumah Ia juga menekankan bahwa Pinhome akan terus memberikan opsi yang lebih fleksibel dalam hal pembiayaan dan sewa rumah agar tetap dapat diakses oleh generasi
sandwich.
Meskipun generasi
sandwich menghadapi tantangan besar, laporan ini juga membawa pesan harapan. Dengan pemanfaatan teknologi dan platform digital, Pinhome berkomitmen untuk memberikan solusi yang dapat membantu mereka dalam perjalanan kepemilikan properti. Dari jutaan listing properti, simulasi KPR yang transparan, hingga program edukasi keuangan, Pinhome berusaha memastikan bahwa generasi sandwich dapat mengakses properti pertama mereka dengan lebih mudah dan terjangkau. "Ke depannya, kami akan terus menghadirkan solusi bagi generasi
sandwich yang ingin memiliki properti. Kami ingin memberikan akses kepemilikan rumah bagi seluruh orang Indonesia, termasuk UMKM, dengan cara mendigitalisasi semua informasi dan transaksi properti," pungkas Dara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati