Benarkah IHSG masih punya otot kekar?



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatannya pada perdagangan kemarin, Selasa (11/3). IHSG ditutup di level 4.704,21 atau naik 0,57% dibanding hari sebelumnya.

Kemarin, IHSG sempat menguji level resisten baru di 4.706,6. Hampir semua indeks sektoral menghijau, dipimpin pergerakan dari sektor properti dan konstruksi.

Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 105,4 miliar. Sepanjang year to date, investor asing masih net buy 10,86 triliun.


Alwi Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia mengatakan, sejauh ini memang belum ada sinyal negatif yang menekan IHSG. IHSG mampu menembus level resisten sebelumnya di 4.690, dan menguji level resisten baru.

Alwi mengatakan, secara teknikal, IHSG ditutup dengan pola candlestic yang bullish. Posisi terdekat, IHSG akan menguji level resisten terdekat di 4.708. Jika menembus level tersebut, masih ada potensi melanjutkan penguatan ke level resisten kuatnya 4.750. Sementara supportnya berada di level 4.672.

Reza Nugraha, Analis MNC Securities bilang, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan level resisten 4.750. Sementara supportnya ada di angka 4.650.

Penguatan IHSG disokong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang juga mendukung kinerja emiten.

Namun, investor juga memperhatikan data ekonomi dari BI rate, di minggu ini. Pasar memprediksi BI rate akan stabil sehingga tekanan IHSG semakin berkurang.

Alwi mengatakan, beberapa waktu lalu, di saat bursa regional berjatuhan karena data perdagangan China yang mengecewakan, IHSG turun tetapi tidak terlalu besar. Hal ini mencerminkan investor masih percaya bahwa tren IHSG masih positif.

Cenderung stabilnya nilai tukar mata uang rupiah juga menjadi sentimen positif. Kalau regional kembali menguat, IHSG bisa terdorong naik lagi," kata Alwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri