JAKARTA. Pesona unitlinkberbanding terbalik dengan asuransi tradisional. Kinerja asuransi berbalut investasi ini kian meredup, sebaliknya tradisional mulai terangkat. Tren penurunan ini melanjutkan kondisi sebelumnya, yakni pada sepanjang tahun 2011. Mari kita lihat data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) per kuartal I 2012, total premi baru mencapai Rp 16,6 triliun, naik 12,1% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari angka itu, premi baru asuransi tradisional sekitar Rp 8,8 triliun alias tumbuh 58%. Sementara premi baru unitlink hanya Rp 7,8 triliun, merosot 15,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 9,2 triliun. Meski menyusut, AAJI melihat fenomena ini bukan sesuatu yang buruk. Mereka berdalih, penyusutan itu karena pembeli unitlink premi tunggal menurun. "Sementara premi reguler masih mengalami pertumbuhan," kata Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI saat paparan kinerja, Senin (9/7).
Benarkah pamor unitlink kian redup?
JAKARTA. Pesona unitlinkberbanding terbalik dengan asuransi tradisional. Kinerja asuransi berbalut investasi ini kian meredup, sebaliknya tradisional mulai terangkat. Tren penurunan ini melanjutkan kondisi sebelumnya, yakni pada sepanjang tahun 2011. Mari kita lihat data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) per kuartal I 2012, total premi baru mencapai Rp 16,6 triliun, naik 12,1% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari angka itu, premi baru asuransi tradisional sekitar Rp 8,8 triliun alias tumbuh 58%. Sementara premi baru unitlink hanya Rp 7,8 triliun, merosot 15,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 9,2 triliun. Meski menyusut, AAJI melihat fenomena ini bukan sesuatu yang buruk. Mereka berdalih, penyusutan itu karena pembeli unitlink premi tunggal menurun. "Sementara premi reguler masih mengalami pertumbuhan," kata Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI saat paparan kinerja, Senin (9/7).