Benarkah pare bisa membantu mengobati diabetes?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, termasuk tanaman-tanaman yang kaya khasiat. Maka, tidak heran meskipun sudah banyak obat-obatan medis, masih banyak masyarakat yang cenderung lebih tertarik mengonsumsi tumbuhan sebagai obat. 

Salah satunya pare, yang diyakini dapat mengobati penyakit diabetes atau kondisi kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh. 

Pare memiliki karakteristik rasa pahit. Biasanya dikonsumsi dengan cara dimasak atau dijus. Banyak orang percaya, rasa pahit itu akan melawan kadar gula yang tinggi di dalam darah. Namun, benarkah demikian atau hanya mitos? 

Baca Juga: Air rebusan daun sirih merah efektif mengobati diabetes, benarkah?

Menanggapi persoalan itu, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Prof Dr dr Ketut Suastika SpPD-KEMD pun berbicara. 

Suastika menuturkan, tanaman Pare memang sudah menjadi makanan sehari-hari yang dikonsumsi oleh masyarakat. Bukan hanya pare, menurut Suastika, ada beberapa dedaunan dengan rasa pahit yang juga dikonsumsi masyarakat untuk mengobati diabetes. 

"Sebenarnya memang persoalannya yang terjadi di masyarakat kita adalah bahwa kita belum punya baku atau standar jumlah yang harus dikonsumsi, berapa banyak dosisnya, seberapa sering harus dikonsumsi," kata Suastika dalam diskusi daring bertajuk World Diabetes Day 2020: Pentingnya Peran Cargiver dan Saatnya Sadar serta Peduli Diabetes, Selasa (3/11). 

Baca Juga: Cara memilih daging yang aman dikonsumsi penderita diabetes

Sehingga nantinya tidak justru akan menimbulkan efek penyakit lain, jika ternyata dikonsumsi secara berlebihan. 

Editor: Tendi Mahadi