JAKARTA. Setahun terakhir, setidaknya tiga perusahaan ban internasional masuk ke Indonesia. Dengan semakin banyak pemain, produksi ban pun semakin berlimpah, dan sebaliknya, persaingan semakin ketat. Masalah lainnya, ada kekhawatiran pasar ban lokal memasuki masa jenuh. Seperti pernah ditulis KONTAN, tahun lalu, dua produsen ban kelas dunia, Hankook Tires dari Korea Selatan dan Michelin dari Prancis, menanamkan modalnya di Indonesia. Lalu awal pekan ini, Pirelli dari Italia menggandeng PT Astra Otoparts untuk membangun pabrik ban di Cikarang. Azis Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) bilang, Indonesia mennarik bagi perusahaan asing seperti Michelin atau Pirelli lantaran potensi pasarnya yang terus berkembang. Menurut Azis, dalam beberapa tahun terakhir, pasar ban Indonesia tumbuh rata-rata 10% per tahun sesuai pertumbuhan industri otomotif.
Benarkah pasar ban kendaraan sudah jenuh?
JAKARTA. Setahun terakhir, setidaknya tiga perusahaan ban internasional masuk ke Indonesia. Dengan semakin banyak pemain, produksi ban pun semakin berlimpah, dan sebaliknya, persaingan semakin ketat. Masalah lainnya, ada kekhawatiran pasar ban lokal memasuki masa jenuh. Seperti pernah ditulis KONTAN, tahun lalu, dua produsen ban kelas dunia, Hankook Tires dari Korea Selatan dan Michelin dari Prancis, menanamkan modalnya di Indonesia. Lalu awal pekan ini, Pirelli dari Italia menggandeng PT Astra Otoparts untuk membangun pabrik ban di Cikarang. Azis Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) bilang, Indonesia mennarik bagi perusahaan asing seperti Michelin atau Pirelli lantaran potensi pasarnya yang terus berkembang. Menurut Azis, dalam beberapa tahun terakhir, pasar ban Indonesia tumbuh rata-rata 10% per tahun sesuai pertumbuhan industri otomotif.