JAKARTA. Tidak banyak yang tahu bahwa Golongan Karya atau akrab diakronimkan menjadi Golkar, ternyata didirikan oleh Soekarno. Inilah pendapat yang disampaikan David Reeve, penulis buku 'Golkar: Sejarah yang Hilang' (Komunitas Bambu: 2013) saat peluncuran bukunya di Menteng, Jakarta (18/10). Reeve merupakan profesor dari University of New South Wales (UNSW), Sydney, Australia yang melakukan penelitian tentang partai Golkar di Indonesia. Ia mengungkapkan, ide pendirian Partai Golkar didorong Soekarno yang mengusulkan untuk ‘mengubur’ partai-partai pasca Pemilu perdana tahun 1955. "Tidak banyak yang mengingat Soekarno mengusulkan dan menggantikan partai-partai tersebut dengan Golkar, yang pada saat itu dikenal sebagai golongan fungsional," papar Reeve. Lantas apa cara kerja politik dari golongan fungsional itu menurut Soekarno?
"Konsep ini mewakili golongan yang memiliki 'fungsi kolektif' dalam masyarakat, misalnya seorang petani bisa saja berideologi nasionalis, komunis, maupun Islam, mereka juga bisa berasal dari mana saja, Jawa, Sumatera, Sulawesi dan lain sebagainya, namun dari perbedaan itu, harus dicari mana yang paling mendekati atau menyamakan mereka" kata Reeve.