Bencana kabut asap mengganggu Citilink kejar target 18 juta penumpang



KONTAN.CO.ID - BADUNG. Maskapai Citilink Indonesia mengakui bencana kabut asap sangat mengganggu upaya mengejar target 18 juta penumpang pada 2019. Seperti diketahui kabut asal terjadi diberbagai daerah mulai dari Sumatera hingga Kalimantan dalam beberapa pekan terakhir. 

"Dinamika lebih kepada asap, waduh kami biasanya satu hari itu 260-270 flight per day, sekarang jadi 255 ya itu karena asap," ujar VP Cargo and Ancilary Revenue Citilink Indonesia Harismawan Wahyudi di Badung, Bali, Sabtu (29/9). 

Citilink menargetkan pertumbuhan penumpang 20% pada 2019 menjadi 18 juta penumpang. Pada 2018, Citilink mengangkut 15 juta penumpang. Namun bencana kabut asap diakui mengganggu mengejar target pertumbuhan penumpang sebesar 20% tersebut. Sebab banyak pesawat yang gagal terbang akibat kabus asap. 


Baca Juga: Tahun depan, Garuda Indonesia (GIAA) akan operasikan 8 freighter

"Ya itu enggak bisa diduga begitu mau jalan tahu-tahu asap lagi akhirnya pesawat kembali ke bandara," kata dia. 

Sebelumnya, VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia Resty Kusandarina mengatakan bahwa Citilink membatalkan enam penerbangan dan menyesuaikan sejumlah jadwal penerbangan lainnya pada 15 September 2019. 

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) genjot pendapatan dari Kargo

Jumlah penerbangan yang dibatalkan bisa jadi bertambah lantaran data yang disampaikan Resty hanya dalam satu hari. Sedangkan bencana kabut asap terjadi lebih dari seminggu. (Yoga Sukmana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabut Asap Ganggu Citilink Kejar Target 18 Juta Penumpang"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .