JAKARTA. Serbuan impor alat dan mesin pertanian di pasar Indonesia membuat gerah industri mesin pertanian lokal. Untuk membendung impor alat bertani itu, produsen lokal minta pemerintah menaikan bea masuk. Untunglah, gayung bersambut. Usulan kenaikan bea masuk produk mesin pertanian mendapat restu pejabat Kementerian Perindustrian (Kemperin). Teddy Sianturi, Direktur Industri Permesinan dan Alat Pertanian, Kemperin bilang, pihaknya juga mengusulkan kenaikan bea masuk tersebut kepada Kementerian Keuangan. Produsen mesin pertanian lokal mengusulkan ada kenaikan bea masuk impor 5%. Contoh: jika bea masuk impor traktor tangan 15%, maka tarifnya diusulkan agar ditambah 5% menjadi 20%. "Kami juga usul (kenaikan) bea masuk agar produsen dalam negeri bisa bersaing dengan produk impor," kata Teddy kepada KONTAN, Selasa (4/8).
Bendung mesin tani impor, bea masuk naik
JAKARTA. Serbuan impor alat dan mesin pertanian di pasar Indonesia membuat gerah industri mesin pertanian lokal. Untuk membendung impor alat bertani itu, produsen lokal minta pemerintah menaikan bea masuk. Untunglah, gayung bersambut. Usulan kenaikan bea masuk produk mesin pertanian mendapat restu pejabat Kementerian Perindustrian (Kemperin). Teddy Sianturi, Direktur Industri Permesinan dan Alat Pertanian, Kemperin bilang, pihaknya juga mengusulkan kenaikan bea masuk tersebut kepada Kementerian Keuangan. Produsen mesin pertanian lokal mengusulkan ada kenaikan bea masuk impor 5%. Contoh: jika bea masuk impor traktor tangan 15%, maka tarifnya diusulkan agar ditambah 5% menjadi 20%. "Kami juga usul (kenaikan) bea masuk agar produsen dalam negeri bisa bersaing dengan produk impor," kata Teddy kepada KONTAN, Selasa (4/8).