Bendung Varian Omicron, Belanda lockdown hingga 14 Januari 2022



KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Jalan-jalan perbelanjaan di Belanda ditutup dan rencana Natal orang-orang berantakan ketika negara itu memulai penguncian alias lockdown pada Minggu (19/12) yang bertujuan untuk membatasi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

Mengutip Reuters, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan lockdown mendadak pada Sabtu (18/12) malam, memerintahkan penutupan semua kegiatan ekonomi kecuali toko yang paling penting, mulai Minggu (19/12) hingga setidaknya 14 Januari 2022.

Pengumuman itu mengejutkan banyak orang Belanda saat mereka memasuki periode Natal dan Tahun Baru. Banyak orang bergegas keluar pada  Sabtu (19/12) untuk membeli hadiah dan makanan serta memotong rambut di menit-menit terakhir menjelang lockdown.


Tapi, pekerja perhotelan menuntut kompensasi atas kehilangan pendapatan di musim liburan. Sementara pemilik gym menekankan pentingnya olahraga selama krisis kesehatan.

Baca Juga: Peringatan WHO: Omicron Bisa Bikin Rumah Sakit Kewalahan di Beberapa Wilayah

"Menutup semua bar dan restoran di bulan yang penting ini sangat menyakitkan dan dramatis. Kami membutuhkan kompensasi dan strategi keluar," kata asosiasi perhotelan Belanda, seperti dilansir Reuters.

Semua sekolah akan tutup seminggu lebih awal untuk libur Natal pada Senin (20/12) hingga setidaknya 9 Januari 2022. Sedang keluarga disarankan untuk menerima tidak lebih dari dua tamu, dan pertemuan di luar juga dibatasi maksimal dua orang.

Sejatinya, kasus Covid-19 di Belanda telah turun dari level rekor dalam beberapa pekan terakhir, setelah penguncian pada malam hari berlaku mulai akhir bulan lalu. Tetapi, kasus yang melibatkan varian Omicron telah meningkat pesat sejak awal Desember, dan akan menjadi dominan sebelum akhir tahun.

Ini akan menimbulkan masalah besar bagi rumahsakit, yang telah membatalkan perawatan rutin selama berminggu-minggu karena mereka berusaha menghindari kehabisan tempat tidur buntut tingginya jumlah pasien Covid-19 di bangsal mereka.

Editor: S.S. Kurniawan