Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya Mulai Dilakukan Pengisian Awal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bendungan Leuwikeris yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, menjadi salah satu proyek vital yang sedang diupayakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy.

Pada Kamis, 15 Agustus 2024, tahap pengisian awal waduk (impounding) telah dimulai, menandai kesiapan bendungan ini untuk dioperasikan.

Bendungan Leuwikeris dibangun sebagai bagian dari Program Strategis Nasional Bidang Sumber Daya Air yang bertujuan untuk mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional.


Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa bendungan ini dirancang untuk meningkatkan volume tampungan air yang akan memastikan suplai air irigasi ke lahan pertanian tetap terjaga, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang menyebabkan variabilitas curah hujan.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan 39 Proyek KPBU di Tahun 2024

Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku untuk kebutuhan masyarakat serta mereduksi potensi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Sungai Citanduy, yang merupakan salah satu sungai utama di daerah tersebut, sebelumnya belum memiliki bendungan.

Dengan adanya Bendungan Leuwikeris, kontinuitas suplai air ke lahan pertanian akan lebih terjamin, mengurangi risiko banjir saat musim hujan, dan kekurangan air saat musim kemarau.

Kapasitas dan Pemanfaatan

Bendungan Leuwikeris memiliki kapasitas tampungan air sebesar 81,44 juta m³ dengan luas area genangan mencapai 242,90 hektar. Pemanfaatan utama dari bendungan ini adalah untuk irigasi lahan pertanian seluas 11.216 hektar yang tersebar di Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektar dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektar.

Selain itu, bendungan ini juga akan menyediakan air baku dengan kapasitas 845 liter/detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Ciamis.

Tidak hanya itu, Bendungan Leuwikeris memiliki potensi sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 10 megawatt (MW), yang akan berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan di wilayah tersebut.

Fungsi lain dari bendungan ini adalah sebagai pengendali banjir yang diharapkan mampu mengurangi dampak bencana banjir yang sering terjadi di kawasan hilir Sungai Citanduy.

Tahapan Pembangunan dan Pembiayaan

Pembangunan Bendungan Leuwikeris dilakukan secara bertahap sejak tahun 2016 hingga 2024, terbagi menjadi 7 paket pekerjaan yang melibatkan berbagai kontraktor nasional. Berikut adalah rincian dari setiap paket pekerjaan:

  • Paket I: Dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO), mencakup konstruksi tubuh bendungan utama (main dam), temporary cofferdam, dan fasilitas umum.

  • Paket II: Dikerjakan oleh PT Waskita Karya – PT Adhi Karya (KSO), yang meliputi galian bangunan pelimpah (spillway).

  • Paket III: Dilaksanakan oleh PT Hutama Karya, termasuk pekerjaan galian terowongan pengelak (tunnel diversion), pembangunan jalan akses, dan Jembatan Citanduy.

  • Paket IV: Dilaksanakan oleh PT Waskita Karya - PT Hutama Karya - PT Basuki Rahmanta Putra (KSO), yang mencakup pembetonan spillway, pekerjaan electrical dan hydromechanical, perkerasan jalan akses, serta pembangunan Jembatan Cihapitan.

  • Paket V: Dikerjakan oleh PT Waskita Karya - PT Adhi Karya (KSO), yang meliputi pembetonan terowongan pengelak, penggalian shaft intake, dan pembangunan Jembatan Cikembang.

  • Paket VI dan VII: Dilaksanakan oleh PP-MARFRI-BAHAGIA BANGUNNUSA KSO, yang berfokus pada konstruksi lanjutan tubuh bendungan utama (main dam) dan Intake.

Baca Juga: Pemerintah Menargetkan 41 PSN Senilai Rp 500 Triliun Kelar

Pembiayaan

Pembangunan Bendungan Leuwikeris didukung oleh anggaran sebesar Rp3,5 triliun yang dialokasikan oleh pemerintah. Dana ini digunakan untuk seluruh tahapan konstruksi yang telah direncanakan, termasuk pekerjaan sipil, mekanikal, elektrikal, dan aspek lingkungan.

Proses impounding, atau pengisian awal waduk, merupakan langkah penting dalam rangkaian pembangunan Bendungan Leuwikeris. Kepala BBWS Citanduy, Elroy Koyari, menyatakan bahwa impounding dimulai dengan penutupan pintu pengelak untuk mengisi waduk secara bertahap hingga mencapai kapasitas optimal.

Proses ini menandai kesiapan Bendungan Leuwikeris untuk masuk ke tahap operasional, di mana bendungan ini diharapkan dapat segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .