Bengawan Solo meluap, 175 warga diungsikan



SOLO. Sebanyak 72 kepala keluarga yang terdiri dari 175 jiwa di Desa Daleman Kelurahan Ngringo, Kecamatan Jateng, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa diungsikan. Pasalnya, rumah mereka terendam air akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.

Korban banjir tersebut tersebut sebanyak 30 KK tinggal di RT 1 dan 2, lalu RT 3 sebanyak tiga KK, di RT 6 ada enam KK, dan RT 7 sebanyak 33 KK.

Salah seorang petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karanganyar, Parno  mengatakan, untuk warga yang tinggal di RT 7 semua diungsikan karena rumahnya terendam air dengan kedalaman antara dua sampai tiga meter. Mereka itu diungsikan di tempat saudaranya dan sebagian ada yang mendirikan tenda-tenda di jalan masuk kampung tersebut yang tidak kebanjiran.


Banjir kali ini memang cukup besar dibandingkan yang terjadi pada 2012 silam. "Tahun 2012 di daerah ini juga kebanjiran akibat meluapnya air Sungai Bengawan Solo, tetapi tidak besar seperti sekarang," kata Kuswanto salah seorang korban banjir tersebut.

Menurut warga yang terkena korban banjir, Pemerintah Kabupaten Karanganyar memberikan pinjaman tenda-tenda untuk mengungsi bagi warga yang tidak mempunyai sanak saudara.

Banjir kali ini tidak saja merendam rumah-rumah penduduk, tetapi juga merendam ratusan ekor ternak babi milik warga yang sampai sekarang belum bisa diselamatkan atau dievakuasi.

Kedalaman air yang melanda rumah penduduk berkisar dua sampai tiga meter, dan karena datangnya mendadak sehingga warga juga tidak bisa menyelamatkan barang-barangnya.

Luapan air Sungai Bengawan Solo itu mulai besar sejak Sabtu (18/6)  pukul 22.30 WIB, dan setelah itu terus naik. Namun, Minggu (19/6) dini hari mulai berkurang meskipun baru sedikit.

"Air banjir Sungai bengawan Solo sekarang memang mulai surut, tetapi di daerah hulu sungai seperti di Wonogiri masih tampak diselimuti awan yang tebal dan apabila turun hujan lagi, bukannya tidak mungkin banjir bisa tambah besar lagi," kata Parno. (Joko Widodo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini