Benjamin Mendy Menang Gugatan £11 Juta atas Gaji Belum Dibayar oleh Manchester City



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Benjamin Mendy, bek asal Prancis yang kini bermain untuk Lorient di Ligue 2, berhasil memenangkan gugatan atas gaji yang tertahan oleh Manchester City.

Setelah melalui proses panjang di pengadilan ketenagakerjaan di Manchester, Mendy akan menerima sebagian besar dari £11 juta yang sebelumnya tidak dibayarkan oleh klub.

Keputusan ini mengakhiri ketidakpastian mengenai gaji Mendy yang telah tertahan sejak ia ditangguhkan oleh Manchester City pada Agustus 2021.

Latar Belakang Kasus Penangguhan Gaji Benjamin Mendy


Penangguhan terhadap Mendy dilakukan oleh Manchester City setelah dirinya ditangkap pada Agustus 2021 dengan tuduhan beberapa pelanggaran seksual, termasuk pemerkosaan. Selama menjalani proses hukum, Mendy bahkan harus ditahan selama lima bulan.

Baca Juga: Animo Masyarakat Tinggi, Tiket Laga Timnas Indonesia vs Jepang di GBK Ludes

Akibat dari situasi ini, Manchester City menghentikan pembayaran gajinya hingga kontraknya berakhir pada Juni 2023.

Namun, setelah menjalani dua pengadilan yang panjang, pada Januari 2023 Mendy dibebaskan dari enam tuduhan pemerkosaan dan satu tuduhan pelecehan seksual.

Di pengadilan kedua yang berlangsung Juli tahun lalu, ia juga dibebaskan dari satu tuduhan pemerkosaan dan satu tuduhan percobaan pemerkosaan.

Dengan dasar pembebasan ini, Mendy melayangkan tuntutan atas gaji yang tertunda selama masa penangguhannya.

Putusan Pengadilan: Manchester City Wajib Bayar Sebagian Gaji Tertunda

Setelah mendengarkan semua keterangan, Hakim Ketenagakerjaan Joanne Dunlop memutuskan bahwa Mendy berhak mendapatkan sebagian besar dari jumlah yang dituntutnya.

Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Ketenagakerjaan Manchester, Dunlop menyatakan bahwa Manchester City telah membuat pemotongan gaji secara tidak sah selama periode 16 bulan dan 23 hari, serta tidak memberikan dasar hukum yang kuat untuk menghentikan gaji Mendy pada masa tersebut.

"Pengadilan Ketenagakerjaan hari ini mendukung sebagian besar dari klaim saya atas gaji tertunda terhadap Manchester City, dan menyatakan bahwa klub telah membuat pemotongan yang tidak sah dari gaji saya," ujar Mendy setelah keputusan diumumkan.

Baca Juga: Barcelona Ambil Langkah Mengejutkan, Tertarik Rekrut Bintang Liverpool Mohamed Salah

Menurut putusan tersebut, ketika Mendy tidak berada dalam tahanan, ia dianggap “siap dan bersedia” untuk bekerja.

Dengan tidak adanya otorisasi dalam kontrak yang mengizinkan klub untuk menahan gajinya, pengadilan menyimpulkan bahwa Mendy seharusnya tetap menerima pembayaran gaji.

Namun, dalam beberapa periode ketika Mendy ditahan karena pelanggaran terhadap ketentuan jaminan, Manchester City diperbolehkan untuk menahan sebagian gajinya.

Dampak Keputusan Terhadap Karier dan Kondisi Finansial Mendy

Keputusan ini memberikan kelegaan bagi Mendy, yang selama tiga tahun menunggu kepastian mengenai hak-haknya atas gaji yang tertahan.

Ia menyampaikan harapannya agar Manchester City dapat segera memenuhi kewajiban mereka dan membayar gaji yang masih tertunda tanpa penundaan lebih lanjut, agar ia bisa melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang masalah ini.

Selama proses hukum berlangsung, Mendy harus menjual rumahnya di Cheshire untuk membiayai pengeluaran hukum serta memenuhi kewajiban lainnya, seperti tunjangan anak.

Dukungan finansial juga datang dari beberapa mantan rekan setimnya, termasuk Raheem Sterling, Riyad Mahrez, dan Bernardo Silva, yang membantu Mendy melewati masa-masa sulit ini.

Baca Juga: Menilik Masa Depan Mohamed Salah di Liverpool dan Tawaran Menggiurkan dari Al-Hilal

Sejarah Karier Mendy di Manchester City

Benjamin Mendy bergabung dengan Manchester City pada 2017 dengan nilai transfer sebesar £52 juta dari klub Prancis, AS Monaco.

Selama di City, ia berhasil meraih tiga gelar Liga Primer Inggris. Namun, kariernya di klub terganggu oleh serangkaian cedera yang mempengaruhi kontribusinya di lapangan.

Kini, setelah pulih dari masa-masa sulit dan kembali bermain untuk Lorient, Mendy dapat fokus mengembalikan performanya.

Editor: Handoyo .