Bensin Kelas Premium Akan Semakin Murah



JAKARTA. Amukan harga minyak mentah di pasar dunia tampaknya mulai mereda. Harga minyak mentah dunia turun ke posisi US$ 99,26 per barel pada perdagangan di New York Mercantile Exchange, Rabu (10/9). Itu adalah harga terendah selama lima bulan terakhir.

Anda, terutama konsumen bahan bakar minyak (BBM) non subsidi sekelas Pertamax dan Pertamax Plus, boleh senang. Sebab, penjual BBM tanpa subsidi di Indonesia sudah mulai menurunkan harga jual bensin kelas premium.

Shell Indonesia, misalnya, resmi menurunkan harga jual BBM pada Kamis (11/9). Premium Shell saat ini turun antara 2% hingga 5%. Harga Shell Super beroktan 92 turun dari Rp 9.100 menjadi Rp 8.600 per liter, Shell Super Extra beroktan 95 turun dari Rp 9.600 menjadi Rp 8.900 per liter. Sedangkan harga Shell Diesel menyusut dari Rp 11.000 jadi Rp 10.800 tiap satu liter.


Bandar minyak milik negara, Pertamina, bahkan sudah sebulan ini terus menurunkan harga jual Pertamax, Pertamax Plus serta Solar Dex. Ada kemungkinan, Pertamina juga akan kembali menurunkan harganya pada 15 September 2008. "Kami akan segera membahas harga BBM non subsidi. Hasilnya akan kami umumkan Senin (15/9)," ungkap Juru bicara Pertamina Wisnuntoro, Kamis (11/9).

Pedagang bensin asal Malaysia, PT Petronas Niaga Indonesia, juga sudah bersiap-siap menurunkan banderol bensin di seluruh pompa bensin miliknya di Indonesia. "Tren harga minyak memang turun, karena itu kami juga akan menurunkan harga jual sekitar 10% dari harga yang berlaku selama ini," ujar Choiruddin, seorang pegawai Petronas Indonesia.

Choiruddin bilang, Petronas Indonesia akan menentukan harga baru BBM tanpa subsidi tersebut berbarengan dengan Pertamina yakni pada 15 September 2008,. "Kami secara rutin melakukan evaluasi dan menghitung ulang harga jual BBM tanpa subsidi ini setiap dua minggu sekali," ujarnya.

Dalam perhitungan nanti, Petronas akan memakai harga rata-rata selama dua pekan terakhir. Terakhir, Petronas merevisi harga jual BBM tanpa subsidi itu pada 1 September 2008. Saat ini Petronas menjual premium dengan kandungan oktan 92 Rp 8.700 per liter, dan harga premium dengan oktan 95 Rp 9.300.

Pengusaha, terutama yang sudah menggunakan generator set (genset) listrik, menyambut senang dengan penurunan harga BBM tanpa subsidi ini. Mereka bisa lebih mengirit ongkos bahan bakar genset. Selama ini, salah satu alasan pengusaha keberatan menggunakan genset lantaran harga BBM begitu mahal. "Kalau harga BBM industri turun tentunya agak menolong kami," kata Djimanto, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test