KONTAN.CO.ID - RAMALLAH - Israel mengatakan pasukannya telah menyerang militan Palestina di Tamoun di Tepi Barat yang diduduki pada hari Rabu (14/8). Sementara Hamas mengatakan para pejuangnya terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan Israel di kota Tubas setelah satu orang pejuang tewas dalam serangan Israel. Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sejak perang di Gaza antara Israel dan Hamas pecah Oktober lalu. Peperangan dengan lebih banyak serangan oleh Israel yang menewaskan anak dan wanita. Hamas telah mengklaim lebih banyak melakukan serangan balasan di sana dalam beberapa hari terakhir.
Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan bahwa satu orang tewas dalam serangan Israel di Tubas. Sementara empat lainnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Tamoun, beberapa kilometer lebih jauh ke selatan.
Baca Juga: Peran Tol yang Akan Menjadi Obat Kuat Bagi Bisnis Penyeberangan dan Logistik WAFA tidak menyebutkan identitas mereka, tetapi Brigade Al-Qassam - sayap bersenjata kelompok militan Palestina Hamas - kemudian mengatakan salah satu pejuangnya, Fayyaz Fawaz Daraghmeh, tewas dalam serangan Tubas. "Pejuang kami telah terlibat selama berjam-jam dalam bentrokan sengit dengan pasukan pendudukan yang menyerbu di Tubas," katanya. Militer Israel mengatakan: "Sebagai bagian dari kegiatan kontraterorisme ... sebuah pesawat menyerang sejumlah teroris bersenjata di Tamoun." Mereka tidak menyebutkan jumlah korban. Kementerian Pendidikan Palestina menyebut salah satu dari mereka yang tewas di Tamoun adalah Mohammad Bani Odeh yang berusia 17 tahun. Wartawan Reuters di lokasi penyerbuan Tubas melihat sebuah rumah yang rusak parah, dengan pecahan kaca dan noda darah di tanah.
Baca Juga: Tol Probowangi yang Memacu Bisnis Penyeberangan ASDP Seorang anak laki-laki mengatakan keluarganya sedang tidur di rumah mereka ketika pasukan khusus Israel menyerbu masuk dan memanggil ayahnya. "Ayah saya membangunkan kami dan dia membawa senjatanya dan terjadilah baku tembak," katanya. "Kemudian mereka memintanya untuk menyerah tetapi ayah saya mengatakan dia tidak akan menyerah dan dia lebih suka menjadi martir atau melarikan diri. Ibu saya dan kami (anak-anak) mulai memintanya untuk menyerah tetapi dia menolak." Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 620 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur - wilayah yang dianggap Palestina sebagai bagian dari negara mereka sendiri - sejak dimulainya perang Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Sebagian dari mereka adalah pejuang bersenjata, tetapi yang lainnya adalah pemuda pelempar batu atau warga sipil yang tidak terlibat.
Baca Juga: Kisah Keberlanjutan di Waduk Cirata, Dulu Menangkap Ikan Sekarang Menangkap Energi Sedikitnya 30 warga Israel - warga sipil dan tentara - telah tewas di Yerusalem dan Tepi Barat dalam periode yang sama. WAFA juga melaporkan bahwa Presiden Mahmoud Abbas, yang Otoritas Palestina-nya memiliki otonomi terbatas di Tepi Barat, akan berpidato di hadapan parlemen Turki di Ankara pada hari Kamis. Perang di Gaza mengancam akan meluas menjadi konflik regional yang melibatkan Iran dan proksinya di wilayah tersebut, termasuk Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman. Putaran baru perundingan yang dimediasi secara internasional mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel masih dijadwalkan untuk dilaksanakan pada hari Kamis, meskipun Hamas, yang memerintah Gaza sebelum perang, mengatakan tidak akan hadir.
Editor: Syamsul Azhar