Bentuk IFG Life, Indonesia Financial Group mengajukan izin ke Kementerian BUMN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengganti Jiwasraya, IFG Life tidak lama lagi akan terbentuk. Indonesia Financial Group (IFG) sebagai induk Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan telah mengajukan izin kepada Kementerian BUMN.

"Kalau perizinan, kami sudah memberikan permohonan ke Kementerian BUMN. Selanjutnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga dalam konferensi pers terkait Perubahan Brand dan Logo BPUI menjadi IFG, Selasa (20/10). 

Dia menyebut, persiapan pembentukan IFG Life sudah menghabiskan waktu empat hingga lima bulan. Bukan hanya dari sisi perizinan, tapi juga operasional, model bisnis, sumber daya manusia dan teknologi. 


"Kami menyiapkan orang-orang kami sekitar 1.100 agen produktif untuk membantu penjualan IFG Life. Kemudian mempersiapkan IT yang mumpuni untuk mendukung operasional, serta menyiapkan SOP. Semoga semua ini selesai sebelum akhir tahun," jelas Pantro. 

Baca Juga: Setelah konsolidasi, aset Indonesia Financial Group (IFG) tembus Rp 72,5 triliun

Rencananya, IFG Life akan fokus pada proteksi dengan tata kelola dan manajemen risiko yang prudent. Dengan mengembangkan produk proteksi seperti term life dan whole life yang memanfaatkan grup dan ritel.

Sedangkan produk kesehatan, seperti grup health (managed care dan indemnity), kolaborasi benefit dengan BPJS Kesehatan serta produk kesehatan ritel yang terkustomisasi. 

"Kami akan menawarkan produk berorientasi proteksi yang relevan. Kita tahu, adanya Covid-19 membuat masyarakat makin sadar akan kesehatan. Masyarakat semakin membutuhkan proteksi di bidang kesehatan, jadi kami akan membangun platform seperti BPJS," ungkapnya. 

Kemudian memperhatikan tata kelola, manajemen risiko dan pengelolaan investasi yang prudent. Dalam pengelolaan investasi berbasis perhitungan aset dan liabilitas yang pas, serta alokasi portofolio investasi yang sesuai dengan best practice

Baca Juga: Restrukturisasi Jiwasraya Mayoritas Disepakati Perusahaan Pelat Merah

"Liabilitas menjadi dasar pembentukan aset investasi sebelum melanjutkan investasi kami. Sehingga mampu memenuhi kewajiban sesuai liabilitas polis yang diberikan kepada pemegang polis," jelasnya. 

Ke depan, IFG Life juga didukung digitalisasi serta SDM yang mumpuni. Dengan memanfaatkan produktivitas digital untuk relationship manager (RM) dan agen, kapabilitas dana analisis, serta digital platform sebagai direct channel. 

Selanjutnya, memanfaatkan ekosistem BUMN sebagai target market. Melalui partnership dengan ekosistem BUMN untuk mendapatkan bisnis korporasi (group), karyawan (worksite) dan pelanggan dari BUMN. 

Terakhir, memanfaatkan jaringan agensi yang menargetkan masyarakat di luar ekosistem BUMN. Kemudian melakukan cross selling terhadap nasabah Jiwasraya yang sudah ada. 

Baca Juga: IFG Life, Entitas Pengganti Jiwasraya Ditargetkan Emban Tiga Tugas Per Desember 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati