KONTAN.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bekerja sama dengan Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, pada hari Rabu, 14 Juni 2023. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid di Aula Kantor Bupati Tanah Datar, Sumatra Barat dan diikuti oleh kurang lebih dari 250 peserta luring dan 330 peserta daring yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik dari semua jenjang pendidikan di Provinsi Sumatra Barat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif dan produktif serta berkarakter sehingga dapat meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill sehingga dapat memaksimalkan manfaat dari internet dan meminimalisir dampak negatif internet.
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai “sedang” yaitu sebesar 3.54 dari 5.00. Merespon hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi di Indonesia untuk melakukan literasi kepada masyarakat di sektor pendidikan mengenai materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Kegiatan dibuka dengan acara seminar yang diawali oleh sambutan dari Perwakilan Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Frida Aprilia dalam sambutannya menuturkan bahwa literasi digital sangat berkaitan erat dengan kemampuan penggunanya dimana di dalamnya terdapat kemampuan dalam menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif, “Literasi digital akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis dan kreatif, sehingga mereka tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital seperti menjadi korban informasi hoaks dan sebagainya.” tutur Frida. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Tanah Datar, Eka Putra, S.E., M.M., dalam sambutannya menjelaskan pentingnya literasi digital pada zaman digitalisasi ini terhadap perkembangan dari seluruh tenaga pendidik maupun peserta didik dalam lingkup pendidikan di Provinsi Sumatra Barat, “Tentu saya juga sangat memahami pentingnya literasi digital pada zaman saat ini, jangan sampai kemampuan kita dalam mengajar dikalahkan oleh siswa-siswi ini yang sudah melek digital, kita juga harus mengikuti perkembangan anak didik kita dalam menguasai teknologi digital agar tidak tertinggal oleh mereka.” jelas Eka. Penutup sambutan dibawakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, Drs. Barlius, M.M., yang menyampaikan bahwa Pandu Digital yang dibentuk oleh Kemenkominfo ini adalah langkah awal yang sangat strategis untuk para guru untuk melek digital sehingga dapat menyalurkan ide kreatifnya terhadap metode pembelajaran baru yang bisa diterapkan kepada peserta didik. “Karena zaman sekarang adalah zaman digitalisasi, maka kemampuan kita dalam bidang TIK adalah sesuatu yang harus kita perdalam dan kita miliki sebagai talenta digital, karena kemampuan dalam dunia digital itu adalah keharusan dan keniscayaan. Maka dari itu, para guru atau tenaga pendidik harus berinovasi dan berkreasi untuk melahirkan metode pembelajaran baru yang berbasis teknologi informasi sehingga anak-anak juga ikut terpacu untuk berinovasi dan berkreasi dengan teknologi digital dalam dunia pendidikan.” ujar Barlius. Kegiatan seminar ditutup oleh Ketua Satgasnas Pandu Digital, H. Anshar Syukur, S.Kom., M.I.Kom, dengan membawakan materi tentang Menyiapkan SDM Bertalenta Digital yang menjelaskan bahwa untuk mendukung percepatan transformasi digital harus dibarengi oleh SDM yang bertalenta digital termasuk tenaga pendidik dan peserta didik, “Pada tahun 2020, ada instruksi presiden dalam percepatan transformasi digital yaitu, menyiapkan SDM bertalenta digital, lembaga-lembaga digital yang menyiapkan SDM dimana SDM tersebut yang masih ada di dalam bangku pendidikan. Dan yang jadi masalah adalah bukan hanya talenta teknisnya, bukan hanya diajarkan bagaimana membuat video, bukan hanya diarahkan mereka untuk jadi konten kreator, bukan hanya itu. Tapi yang lebih dibutuhkan lagi adalah menjadi netizen yang berkualitas dengan meningkatkan kemampuan soft skill dan akhlak atau karakternya saat berada di media sosial.” jelas Anshar. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi workshop yang dibuka oleh Pandu Digital Purwa, Ike Fitri Wardani, S.Pd.I yang menyampaikan materi tentang Pemanfaatan Artificial Intellegence (AI) dalam Konten Pembelajaran Digital. Beliau menjelaskan mengenai pemanfaatan ChatGPT sebagai AI model dalam membantu keefektifan metode pembelajaran bagi para tenaga pendidik terhadap peserta didiknya, “Kalau misalnya Bapak Ibu bingung mau buat materi pembelajaran tapi tidak tahu cara mencari atau bikinnya gimana, nah itu Bapak Ibu bisa cari dengan menggunakan ChatGPT. Di situ Bapak Ibu bisa mengetik misalnya materi tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, nah disitu AI dari ChatGPT bisa langsung ngasih beberapa informasi tentang sejarah tersebut yang nantinya bisa dijadikan acuan dalam pembuatan materi pembelajaran kepada siswa-siswi Bapak Ibu.” jelas Ike.
Ike kemudian juga menjelaskan cara menggunakan ChatGPT beserta fitur-fiturnya kepada para tenaga pendidik sekaligus menutup sesi workshop. Ike mengatakan bahwa pemanfaatan ChatGPT ini bertujuan untuk mendukung peningkatan keterampilan tenaga pendidik dalam mengoperasikan AI sebagai teknologi digital dalam metode pembelajaran. Sebagai informasi, kegiatan Pembentukan Pandu Digital dan Kick Off Literasi Digital Sektor Pendidikan kepada Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Pendidik di Provinsi Sumatra Barat yang menargetkan sekitar 5000 orang dari peserta didik di lingkup Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo. Program ini dilaksanakan dengan memberikan literasi mengenai teknologi digital pada sektor Pendidikan.
Baca Juga: Pekan Literasi Digital Kota Makassar: Pentingnya Literasi Digital di Era Transformasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti