Sentra produksi tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Di sini terdapat ratusan pengrajin tempe berskala rumahan. Banyaknya pemain membuat persaingan di antara para pengrajin tempe berlangsung cukup ketat. Mereka pun berlomba-lomba menggaet pembeli demi kelangsungan usahanya. Ada banyak cara yang mereka terapkan buat menarik minat pembeli. Mulai dari memberikan potongan harga, menjaga kualitas, hingga memberikan pelayanan sebaik mungkin. Seperti dilakukan Suparti. Di tengah ketatnya persaingan, ia terus mencoba mencari terobosan-terobosan marketing yang efektif menggaet pelanggan. Salah satunya dengan mengajak calon pelanggannya untuk melihat langsung tempat produksi tempe di rumahnya. Ia sengaja ingin menunjukkan kepada pembeli bahwa cara pembuatan tempe di rumahnya sangat bersih. "Dengan begitu harapannya pelanggan memiliki kepercayaan yang lebih untuk tetap membeli produk tempe saya," kata Suparti.
Beradu strategi menggaet pembeli (3)
Sentra produksi tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Di sini terdapat ratusan pengrajin tempe berskala rumahan. Banyaknya pemain membuat persaingan di antara para pengrajin tempe berlangsung cukup ketat. Mereka pun berlomba-lomba menggaet pembeli demi kelangsungan usahanya. Ada banyak cara yang mereka terapkan buat menarik minat pembeli. Mulai dari memberikan potongan harga, menjaga kualitas, hingga memberikan pelayanan sebaik mungkin. Seperti dilakukan Suparti. Di tengah ketatnya persaingan, ia terus mencoba mencari terobosan-terobosan marketing yang efektif menggaet pelanggan. Salah satunya dengan mengajak calon pelanggannya untuk melihat langsung tempat produksi tempe di rumahnya. Ia sengaja ingin menunjukkan kepada pembeli bahwa cara pembuatan tempe di rumahnya sangat bersih. "Dengan begitu harapannya pelanggan memiliki kepercayaan yang lebih untuk tetap membeli produk tempe saya," kata Suparti.