KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian lebih ramai dari biasanya pada sore ini, Jumat (18/10). Di hari terakhir masa kerja Kabinet Kerja periode 2014-2019, Kemenko Perekonomian menggelar acara Ngobrol Pintar Tentang Ekonomi (Ngopi Teko) bersama seluruh menteri-menteri bidang perekonomian dan jurnalis media massa. Acara tersebut sekaligus menjadi ajang perpisahan untuk Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution yang telah menahkodai kementerian itu selama lima tahun ini. Menteri-menteri teknis yang bekerja dengannya selama ini pun saling membagi kesan.
Baca Juga: Sembilan kepala negara di Asia Tenggara akan hadiri pelantikan Presiden RI “Pak Darmin itu ayah saya, bagian dari ayah saya. Jadi saya takut kualat. Kalau ada kebijakan yang sensitif, saya pasti ke ruangan Pak Darmin dulu. Jadi waktu rapat sudah ada jalan keluarnya,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga. Airlangga juga mengapresiasi kerja sama dengan jajaran menteri teknis perekonomian lainnya, seperti Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Perdagangan. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri juga memuji Darmin sebagai sosok yang baik, pintar, dan sabar. Hanif menilai Darmin sebagai pemimpin yang terbuka, mau menerima berbagai gagasan dari para menteri bawahannya yang berusia lebih muda darinya.
Baca Juga: Dana asing masih keluar dari pasar saham, investor tunggu kepastian kabinet “Pak Darmin ini sabar. Justru saya yang kadang enggak sabar. Pak Menko kan rapatnya sering, tapi dia sabar tahap demi setahap tapi hasilnya baik. Secara personal juga baik karena kalau ada waktu longgar kami bisa santai berdiskusi dan efektif,” tutur Hanif. Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengakui jadi salah satu yang paling jarang hadir dalam rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian. Namun, ia selalu menghargai dan menghormati Darmin dengan mendelegasikan kepada sekjen maupun dirjen di Kementerian PUPR untuk hadir. “Jadi menurut saya Opung (Darmin) ini ’sip’! Pokoknya kesimpulannya cuma satu ‘I love you Opung!’,” tanda Basuki yang mengundang gelak tawa seluruh hadirin.
Baca Juga: Ini pekerjaan rumah Kementerian Keuangan menurut Sri Mulyani Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengakhiri rangkaian kesan kepada Darmin. Di matanya, mantan Dirjen Pajak itu adalah sosok yang sangat rendah hati, baik hatim bijaksana. Ia juga mengakui tugas dan tanggung jawab Darmin selaku Menko Perekonomian tidak mudah. Pasalnya, Darmin harus mampu menemukan titik tengah yang baik untuk semua sektor teknis perekonomian yang dipimpinnya. “Masalah ekonomi itu pasti ketika kita mau memenangkan satu sektor atau oelaku, bisa berimplikasi pada sektor dan pelaku lainnya. Jadi yang paling rumit dari pekerjaan Pak Darmin adalah mencari titik tengah yang dianggap baik dampaknya pada keseluruhan,” tutur perempuan yang sempat mengecap kursi Menko Perekonomian itu.
Baca Juga: Dua analis ini rekomendasikan saham-saham berikut, di tengah maraknya aksi jual asing Secara pribadi, Sri Mulyani menghormati Darmin sebagai pemimpin dengan jam terbang tinggi di sektor perekonomian. Pasalnya, pria berusia 70 tahun itu telah melanglang buana di kabinet pemerintahan sejak era Orde Baru dan menempati banyak posisi strategis sehingga mampu memahami permasalahan ekonomi dari berbagai sisi. “Pak Darmin adalah orang yang dalam pikiran dan hatinya tidak ada sedikt pun yang jahat dan jelek. Makanya saya bisa percaya kalau akan banyak orang yang sangat merindukan Pak Darmin. Maturnuwun Pak,
you are the wisest person,” tandas Sri Mulyani. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto