JAKARTA. Pelemahan nilai tukar ringgit menjadi pendorong harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) menguat. Mengutip Bloomberg, Selasa (30/8) pukul 16.59 WIB, kontrak harga CPO pengiriman November 2016 di Malaysia Derivative Exchange menguat 0,44% menjadi RM 2.528. Sepekan terakhir harga masih terkikis 1,9%. Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar memaparkan, turunnya harga minyak mentah dunia sempat menyeret CPO. Tetapi pidato Gubernur The Fed Janet Yellen akhir pekan lalu menjaga penguatan dollar AS terhadap ringgit Malaysia. "CPO yang diperdagangkan dengan ringgit mengambil peluang untuk menguat," paparnya. Sentimen positif CPO beragam. Misalnya, berdasarkan data Intertek Testing Services, ekspor CPO Malaysia periode 1 - 25 Agustus naik 31% menjadi 1,3 juta metrik ton.
Beragam sentimen positif mengitari CPO
JAKARTA. Pelemahan nilai tukar ringgit menjadi pendorong harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) menguat. Mengutip Bloomberg, Selasa (30/8) pukul 16.59 WIB, kontrak harga CPO pengiriman November 2016 di Malaysia Derivative Exchange menguat 0,44% menjadi RM 2.528. Sepekan terakhir harga masih terkikis 1,9%. Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar memaparkan, turunnya harga minyak mentah dunia sempat menyeret CPO. Tetapi pidato Gubernur The Fed Janet Yellen akhir pekan lalu menjaga penguatan dollar AS terhadap ringgit Malaysia. "CPO yang diperdagangkan dengan ringgit mengambil peluang untuk menguat," paparnya. Sentimen positif CPO beragam. Misalnya, berdasarkan data Intertek Testing Services, ekspor CPO Malaysia periode 1 - 25 Agustus naik 31% menjadi 1,3 juta metrik ton.