KONTAN.CO.ID – JAKARTA.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total penjualan ORI025 sebesar Rp 23,9 triliun. Penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel ini relatif lambat karena bertepatan dengan pemilihan umum (pemilu). Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengungkapkan, penawaran ORI025 resmi ditutup hari ini, Kamis (22/2) pukul 10.00 WIB. Masa penawaran ORI025 telah berakhir, sejak memulai penawaran sejak 29 Januari lalu. Hingga saat ini, Deni mengatakan, proses rekonsilisasi data dengan pihak-pihak terkait masih dilangsungkan. Angka final baru akan diumumkan setelah penetapan penerbitan ORI025 pada tanggal 26 Februari 2024 mendatang.
Namun, secara kasar, pesanan
(order book) ORI025 secara total mencapai Rp 23,9 triliun dengan diikuti sekitar 65 ribu investor. ORI025 tenor 3 tahun (ORI025T3) mencatat penjualan sebesar Rp 19.38 triliun dengan investor sejumlah 52 ribu orang. Sedangkan untuk tenor 6 tahun (ORI025T6) sebesar Rp 4,53 triliun dengan investor sejumlah 13 ribu orang.
Baca Juga: Asing Masih Enggan Investasi di SBN Meski Bank Indonesia Menahan Suku Bunga Minat investor lebih dominan pada seri tenor 3 tahun dipandang karena sudah lebih familiar dan sesuai dengan horizon jangka waktu investasi. Itu pula yang melatarbelakangi adanya perubahan kuota penjualan tenor 3 tahun menjadi Rp 19 triliun dari Rp 15 triliun, serta tenor 6 tahun menjadi Rp 6 triliun dari sebelumnya Rp 10 triliun. Deni bilang, pembelian ORI025 baru mulai masif setelah penyelenggaraan pemilu yang berlangsung dengan lancar dan damai, serta bersamaan dengan jatuh temponya ORI019 pada tanggal 15 Februari 2024. Pemesanan ORI025 melonjak signifikan hingga mencapai Rp 2 triliun-Rp 3 triliun per hari. Sebagian investor dinilai bersikap
wait and see menunggu selesainya masa Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), selain adanya libur panjang selama masa penawaran ORI025 tersebut. Ini salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan ORI025 masih di bawah target Rp 25 triliun. “Pada awal masa penawaran sampai dengan menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden dan legislatif, pemesanan ORI025 relatif lambat karena masyarakat sepertinya cenderung bersikap
wait and see atas dinamika politik tanah air,” kata Deni kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).
Baca Juga: Penawaran ORI025 Ditutup, Penjualan di Bawah Target, Hanya Capai Rp 23,98 Triliun Kendati demikian, Deni menuturkan bahwa capaian ORI025 ini lebih tinggi dibandingkan penerbitan seri sebelumnya yakni ORI024 yang ditawarkan pada akhir tahun 2023 lalu. ORI024 tercatat menghimpun penjualan sebesar Rp 14,5 triliun.
Adapun sesuai kalender penerbitan SBN Ritel tahun 2024, Sukuk Ritel seri SR020 selanjutnya yang akan mulai ditawarkan. SR020 akan ditawarkan mulai 4 Maret – 27 Maret 2024 (tentatif) dengan dua pilihan tenor
(dual tranches) yang bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Deni menuturkan bahwa DJPPR optimistis seri SR020 akan mendapat sambutan positif dari masyarakat, walaupun ditawarkan menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran, ketika masyarakat membutuhkan dan memiliki likuiditas yang lebih besar dari biasanya. “Sukuk ritel hadir sebagai alternatif investasi terutama untuk investor yang memiliki preferensi terhadap instrumen investasi syariah,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati