KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemasaran asuransi jiwa melalui kanal bank atau bancassurance terus menunjukkan penurunan sejak awal tahun. Penyebabnya, pemain asuransi mengubah strategi marketing dari awalnya mengandalkan premi tunggal (single premium) ke premi berkala (regular premium). Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan premi asuransi jiwa melambat 3,6% yoy menjadi Rp 90,25 triliun di kuartal kedua 2019. Dari jumlah itu, premi bisnis baru (New Business Premium) mencapai Rp 54,57 triliun atau turun 8,8% yoy. Di mana kanal bancassurance berkontribusi 50,8% dan keagenan 27,5%. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengungkapkan, bahwa pendapatan premi baru dari kanal bancassurance turun 16,8% di periode ini. Pada kuartal I 2019 lalu juga turun 30,3% yoy dan terasa pada produk premi tunggal.
Beralih ke premi reguler, pemasaran asuransi jiwa lewat bancassurance anjlok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemasaran asuransi jiwa melalui kanal bank atau bancassurance terus menunjukkan penurunan sejak awal tahun. Penyebabnya, pemain asuransi mengubah strategi marketing dari awalnya mengandalkan premi tunggal (single premium) ke premi berkala (regular premium). Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan premi asuransi jiwa melambat 3,6% yoy menjadi Rp 90,25 triliun di kuartal kedua 2019. Dari jumlah itu, premi bisnis baru (New Business Premium) mencapai Rp 54,57 triliun atau turun 8,8% yoy. Di mana kanal bancassurance berkontribusi 50,8% dan keagenan 27,5%. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengungkapkan, bahwa pendapatan premi baru dari kanal bancassurance turun 16,8% di periode ini. Pada kuartal I 2019 lalu juga turun 30,3% yoy dan terasa pada produk premi tunggal.