Beramal & berinvestasi via Sucorinvest Anak Pintar



JAKARTA. PT Sucorinvest Asset Management meluncurkan produk reksadana campuran anyar hari ini, Rabu (22/2) yang bernama Sucorinvest Anak Pintar (SAP).

Jemmy Paul Wawointana, Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management mengatakan bahwa melalui produk ini investor dapat berinvestasi sekaligus beramal dengan kebijakan 1% per tahun atas asset kelolaan dana filantropi yang dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih. Nantinya, 1% dari dana kelolaan per tahun tersebut akan disumbangkan melalui Yayasan Pansophia Nusantara setiap bulannya.

Menurutnya, reksadana berbasis campuran ini memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka menengah dan panjang melalui alokasi strategis pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat obligasi dan instrumen pasar uang.


Produk ini menempatkan alokasi aset 40%-60% pada saham LQ45, kemudian 20%-30% ditempatkan pada obligasi pemerintah dan sisanya 20%-30% ditempatkan pada obligasi korporasi dan pasar uang.

Produk SAP mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 5 Januari 2017 dan mulai penawaran pada 23 Februari 2017. Sucorinvest menetapkan fee management produk ini maksimum sebesar 2,5%.

Pihaknya menargetkan imbal hasil atawa return produk ini bisa mencapai 10%-12% sepanjang tahun ini. Bagi investor yang berminat, produk ini menawarkan investasi awal sebesar Rp 100 ribu dan selanjutnya dipatok dengan nominal yang sama dengan menggandeng bank kustodian Bank Negara Indonesia (BNI).

Produk Sucorinvest Anak Pintar ini diharapkan bisa memiliki dana kelolaan senilai Rp 250 miliar sepanjang tahun ini. Adapun target dana kelolaan PT Sucorinvest Asset Management tahun ini bisa menambah Rp 1 triliun ketimbang realisasi tahun 2016 lalu.

“Kami menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 5,7 triliun sepanjang tahun ini, dan saat ini kami sudah memiliki AUM sebesar 4,6 triliun,” kata Jemmy.

Rencananya, sepanjang tahun ini Sucorinvest juga berencana untuk menerbitkan reksadana anyar berbasis saham dan terproteksi. Namun, masih belum dipastikan mengenai waktu peluncurannya. Yang jelas, dengan penambahan produk baru tersebut bisa menambah dana kelolaan perseroan sebanyak Rp 1 triliun hingga pengujung tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto