Batas Kritis Trombosit DBD - Jumlah trombosit dalam tubuh adalah salah satu cara untuk mendiagnosis demam berdarah. Untuk itu, penting mengetahui ciri-ciri demam berdarah dan batas kritis trombosit demam berdarah. Penyakit demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus tersebut ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti dan
Aedes Albocpictus. Pada musim hujan populasi
Aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.
Nah, untuk itu perlu diwaspadai ciri demam berdarah dan batas kritis trombosit demam berdarah. Lantas, apa saja ciri demam berdarah dan berapa batas kritis trombosit demam berdarah?
Baca Juga: Apa Efek Gigitan Nyamuk Wolbachia pada Manusia dan Bisakah Menularkan DBD? Ciri-ciri demam berdarah dan fase infeksi
Dirangkum dari laman resmi
Kementerian Kesehatan, pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami beberapa ciri demam berdarah dan fase demam selama 2-7 hari. Berikut tahapannya: 1. Tahap awal infeksi demam berdarah Tahap awal infeksi dengue dapat digambarkan sebagai penyakit “mirip flu” ringan dengan ciri demam berdarah yang mirip dengan malaria, influenza, chikungunya dan Zika. Ciri demam berdarah ditandai dengan:
- Nyeri retro-orbital
- Demam
- Sakit kepala hebat
- Nyeri sendi dan otot yang intens
- Mual
- Kemudian timbul demam berat yang cepat yang berlangsung dari 2 sampai 7 hari.
Sebagian besar pasien dapat pulih sepenuhnya setelah periode demam tanpa memasuki fase kritis penyakit.
Baca Juga: 7 Penyakit Musim Hujan yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mencegahnya Agar Tidak Tertular 2. Fase kritis demam berdarah Fase kritis demam berdarah mulai menunjukkan tanda-tanda peringatan, termasuk sakit perut yang parah, muntah terus-menerus, perubahan suhu yang nyata, manifestasi hemoragik, atau perubahan status mental. Umumnya, kondisi pasien memburuk karena suhu mereka mencapai 37,5-38ºC. Pada fase ini terjadi penurunan drastis jumlah trombosit yang menyebabkan kebocoran plasma dan syok dan/atau akumulasi cairan dengan gangguan pernapasan; perdarahan kritis, dan kerusakan organ. Pasien yang mengalami syok kemungkinan besar kehilangan volume plasma yang besar melalui kebocoran pembuluh darah. Pasien harus dipantau secara ketat, karena syok hipotensi dapat dengan cepat berubah menjadi gagal jantung dan henti jantung. Demam berdarah dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah seperti perdarahan dan kebocoran pembuluh darah.
Baca Juga: Tidak Menginfeksi Manusia, Berikut Fakta Lain Nyamuk Wolbachia Batas kritis trombosit demam berdarah
Trombositopenia adalah kondisi saat jumlah keping darah atau trombosit rendah atau di bawah normal. Trombositopenia berperan penting dalam infeksi demam berdarah. Pasalnya, saat terinfeksi virus Dengue, produksi trombosit oleh sumsum tulang belakang akan menurun. Dirangkum dari laman
E-journal.upr.ac.id, menurut WHO, trombositopenia adalah salah satu kriteria laboratorium untuk mendiagnosis DBD. Penurunan jumlah trombosit pasien mulai terjadi pada awal fase demam, namun pada umumnya penurunan masih dalam batas normal.
Baca Juga: Selain Demam Tak Kunjung Turun, Ini Gejala Demam Berdarah yang Sering Muncul Jumlah trombosit normal dalam darah adalah 15.000 hingga 450.000 per mikroliter darah. Jumlah trombosit pada fase kritis yaitu pada hari ke-3 sampai hari ke-7 akan terus menurun hingga kurang dari 100.000 per mikroliter darah (trombositopenia). Batas kritis trombosit demam berdarah hingga kurang 20.000 seal per mikroliter darah. Kemudian, jumlah trombosit akan mulai meningkat pada fase penyembuhan yaitu pada hari ke-8 sampai hari ke-10.
Baca Juga: Musim Hujan Datang, Ini Tips Menjaga Kesehatan Anak saat Musim Penghujan Cara mencegah demam berdarah
Cara mencegah demam berdarah adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor). Pemberantasan vektor ini dapat dilakukan pada saat masih berupa jentik atau nyamuk dewasa.
Hal itu dilakukan lantaran obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan. Sementara vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap ujicoba. Nah, beberapa cara mencegah demam berdarah yang bisa dilakukan antara lain:
- Kenali gejala/tanda awal dan lanjut DBD dan segera lakukan pertolongan
- Ketahui siklus nyamuk Aedes Aegypti
- Ketahui cara berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti
- Cegah penularan DBD dengan memutus rantai penularan DBD
- Membentuk Jumantik (Juru Pemantau Jentik) terbukti berhasil menurunkan jumlah kasus DBD
Demikian penjelasan mengenai ciri demam berdarah, batas kritis trombosit demam berdarah, dan cara mencegah demam berdarah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News