SURABAYA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berikhtiar untuk terus memacu kontribusi investor ritel domestik di pasar modal. Sayangnya, saat ini harga saham yang fundamentalnya bagus banyak yang sudah tinggi. Dus, investor ritel yang modalnya terbatas tak sanggup membeli saham itu. Makanya, BEI mendorong emiten yang harga sahamnya tinggi segera melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split. "Kami hanya bisa mengimbau emiten yang secara nominal harganya sudah tinggi, untuk stock split agar bisa diserap ritel," jelas Direktur Utama BEI, Ito Warsito. Sayangnya, imbauan itu tidak bisa ditegaskan melalui peraturan khusus wajib stock split. Pasalnya, tidak ada nilai absolut untuk harga saham. BEI tidak berwenang memberi batasan untuk menentukan harga suatu saham sudah terlalu tinggi atau belum.
Berapa harga saham ideal bagi investor ritel?
SURABAYA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berikhtiar untuk terus memacu kontribusi investor ritel domestik di pasar modal. Sayangnya, saat ini harga saham yang fundamentalnya bagus banyak yang sudah tinggi. Dus, investor ritel yang modalnya terbatas tak sanggup membeli saham itu. Makanya, BEI mendorong emiten yang harga sahamnya tinggi segera melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split. "Kami hanya bisa mengimbau emiten yang secara nominal harganya sudah tinggi, untuk stock split agar bisa diserap ritel," jelas Direktur Utama BEI, Ito Warsito. Sayangnya, imbauan itu tidak bisa ditegaskan melalui peraturan khusus wajib stock split. Pasalnya, tidak ada nilai absolut untuk harga saham. BEI tidak berwenang memberi batasan untuk menentukan harga suatu saham sudah terlalu tinggi atau belum.