​Berapa Jarak Makan Malam dan Tidur? Ini 5 Bahaya Tidur Setelah Makan



Jarak Makan Malam dan Tidur - Berapa minimal jarak makan dan tidur menjadi pertanyaan bagi sebagian besar orang. Pasalnya, kebiasaan tidur setelah makan ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan. 

Untuk itu, pastikan Anda tidak langsung tidur setelah makan terutama sesudah makan malam. Selain itu, perhatikan juga jarak makan dan tidur agar tidak mengganggu fungsi organ tubuh. 

Lantas, berapa jarak makan malam dan tidur? 


Baca Juga: 5 Bahaya Tidur Setelah Makan, Berapa Jam Jarak Tidur Setelah Makan yang Ideal?

Berapa minimal jarak makan dan tidur? 

Minimal jarak makan dan tidur sebaiknya adalah tiga jam jika seseorang mengonsumsi makanan berat. Dilansir dari Cleveland Clinic, dengan begitu tubuh akan memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan dan tidak akan berdampak negatif terhadap kualitas tidur.  

Berhenti makan setidaknya tiga jam sebelum tidur juga akan membuat perut terasa kenyang sehingga tidur juga akan lebih nyenyak. 

Selain memperhatikan jeda waktu, Anda juga diimbau untuk memperhatikan porsi makanan yang dikonsumsi. Makan dengan porsi makan yang terlalu besar akan membuat gula darah meningkat dan tubuh akan terasa lebih lelah. 

Baca Juga: Simak 6 Cara Mengatasi Mata Lelah Akibat Melihat Layar Perangkat

Porsi makan yang terlalu besar juga akan menambah beban kerja sistem pencernaan sehingga perlu waktu yang lebih lama untuk diproses.  

Dibandingkan dengan porsi besar, ternyata makan dengan porsi kecil dengan frekuensi yang lebih sering lebih disarankan. 

Namun, jika yang dikonsumsi adalah makanan relatif ringan seperti buah dan sayur maka jarak makan dan tidur yang aman minimal bisa satu jam. 

Intinya, semakin berat jenis makanan yang dikonsumsi maka tubuh juga akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencernanya. 

Baca Juga: 9 Cara Melancarkan ASI Bagi Ibu Menyusui, Suami Bisa Lakukan Ini untuk Membantu

Bahaya tidur setelah makan 

Dirangkum dari laman Very Well Health dan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, berikut bahaya tidur setelah makan: 

1. Heartburn

Salah satu bahaya tidur setelah makan adalah bisa memicu heartburn. Heartburn adalah sensasi panas pada perut bagian atas atau terkadang sampai ke tenggorokan yang disebabkan oleh naiknya asam lambung. 

Jika makan mendekati waktu tidur, apalagi makan makanan yang tinggi lemak akan menyebabkan kembung dan merasa penuh. 

Tidur setelah makan juga membuat sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan yang dimakan dan ini akan menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, bahkan dapat meningkatkan risiko stroke.

Baca Juga: Penyakit Alzheimer: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

2. Stroke

Stroke juga menjadi salah satu penyakit yang timbul akibat tidur setelah makan. Studi oleh University of Ioannina Medical School di Yunani menunjukkan bahwa tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko penyakit stroke. 

Penelitian ini melibatkan 500 orang sehat yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu 250 orang yang mempunyai riwayat penyakit stroke sebelumnya dan 250 orang yang didiagnosis sindrom koroner akut. 

Sindrom koroner akut adalah jenis penyakit jantung yang paling umum, di mana aliran darah ke jantung menurun yang disebabkan oleh penyumbatan arteri dan dapat mengakibatkan sesak pada dada sampai serangan jantung.

Penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki jarak paling lama antara makan dan tidur berada dalam risiko terendah untuk terkena stroke. 

Mereka yang setidaknya makan satu jam sebelum tidur menurunkan risiko stroke sekitar 66%. Sedangkan mereka yang mempunyai jarak antara makan malam dan tidur sebesar 70 menit sampai 2 jam dapat menurunkan risiko stroke sebesar 76%.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Jarak Minum Obat untuk Dosis 3 dan 4 Kali yang Benar

3. GERD, refluks asam, sakit maag

Bahaya makan setelah tidur juga bisa menimbulkan isi perut naik kembali ke tenggorokan. Hal ini dapat menimbulkan gejala penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau rasa pahit di mulut. 

GERD adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika ada kelemahan pada cincin otot (sfingter) di ujung bawah kerongkongan. 

Kelemahan ini membuat asam lambung lebih mudah naik kembali ke kerongkongan. Gejala GERD lebih mungkin muncul di malam hari jika perut belum sepenuhnya kosong sebelum tidur. 

Selain itu, gejala GERD dan sakit maag yang muncul di malam hari juga dapat membuat kita sulit tidur atau mengalami insomnia. 

Baca Juga: Pendiri Amazon Jeff Bezos Menambah Aset Rumah Mewah di Pulau Indiana Creek

4. Menurunkan kualitas tidur

Bahaya tidur setelah makan salah satunya dapat menurunkan kualitas tidur. Studi menunjukkan bahwa semakin dekat seseorang makan sebelum tidur, semakin besar kemungkinannya untuk terbangun sepanjang malam.

Makan juga memicu pelepasan insulin, hormon yang membantu tubuh menggunakan makanan untuk energi. Proses ini dapat menggeser ritme sirkadian tubuh dengan memberi tahu otak untuk tetap terjaga dan mengganggu kemampuan tubuh untuk tertidur.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan hubungan kuat antara terlambat makan dan kualitas tidur yang buruk.

Orang yang terlambat makan juga lebih mungkin mengalami sleep apnea parah, yaitu gangguan tidur di mana pernapasan berulang kali terhenti.

Baca Juga: 8 Obat Radang Tenggorokan Alami yang Ampuh dan Mudah Dibuat di Rumah

5. Memicu obesitas 

Kemudian, bahaya tidur setelah makan juga bisa memicu obesitas. Kenaikan berat badan terjadi ketika kalori yang masuk ke tubuh lebih dari kalori yang keluar melalui aktivitas yang dilakukan sehari-hari. 

Nah, tidur setelah makan dapat mengurangi aktivitas fisik yang dilakukan, sehingga menyebabkan kurangnya kalori yang dibakar. 

Jika kebiasaan ini terus dilakukan, lama-kelamaan bisa menyebabkan obesitas.

Demikian sejumlah bahaya tidur setelah makan serta jarak makan dan tidur yang ideal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News