KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami sejarah tahun kabisat hingga berapa jumlah hari di tahun 2024. Sistem kalender dunia tentu memiliki keunikan salah satunya Leap Year atau Tahun kabisat. Setiap 4 tahun, terjadi kejadian langka dalam kalender di mana satu hari tambahan ditambahkan ke bulan Februari, sehingga bulan tersebut memiliki 29 hari. Anomali ini berasal dari fakta bahwa Bumi memerlukan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik untuk mengorbit Matahari. Untuk menyesuaikan perbedaan ini, satu hari tambahan dimasukkan ke dalam kalender setiap 4 tahun, membuat tahun tersebut menjadi 366 hari.
Lalu berapa jumlah hari di tahun 2024? Dunia akan mengalami tahun kabisat dengan jumlah 366 hari. Istilah "tahun kabisat" berasal dari frasa Latin "
bis sextus dies ante calendas martii," yang berarti diulang pada hari keenam sebelum hari pertama bulan Maret. Hubungannya dengan kesenjangan dalam kalender terletak pada fakta bahwa Februari adalah bulan terpendek dalam kalender, dapat memiliki 28 atau 29 hari tergantung pada tahunnya.
Baca Juga: 41 Pesan dan Ucapan Selamat Tahun Baru 2024 dalam Bahasa Inggris & Terjemahannya Sejarah tahun kabisat
Melansir dari
AS, dapat ditelusuri kembali ke zaman Romawi Kuno, di mana kalender awalnya hanya memiliki sepuluh bulan. Romawi meninggalkan Januari dan Februari untuk menentukan waktu kerja yang lebih baik. Namun, ini menghasilkan tahun berdurasi 304 hari, tidak sejalan dengan siklus bulan. Raja Numa Pompilius menambahkan dua bulan baru, Januari dan Februari, untuk membuat tahun berjumlah 354 hari. Selanjutnya, Julius Caesar mengusulkan perubahan pada jumlah hari dalam bulan dan menetapkan Januari sebagai bulan pertama, mengurangi Februari menjadi 28 hari, dan menciptakan kalender yang berlangsung 365 hari. Satu tahun kalender biasanya terdiri dari 365 hari. Apa yang disebut “tahun-tahun biasa” ini menentukan jumlah hari yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Matahari. Namun 365 sebenarnya adalah angka yang dibulatkan. Bumi memerlukan waktu 365,242190 hari untuk mengorbit Matahari, atau 365 hari 5 jam 48 menit 56 detik. Pembulatan sistem waktu
Dengan menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun, tetapi itu juga kurang tepat. Beberapa perhitungan sederhana akan menunjukkan bahwa dalam empat tahun perbedaan antara tahun kalender dan tahun sidereal tidaklah tepat 24 jam. Mengutip dari
Air and Space, perhitungan sebenarnya dalam sehari adalah 23.262222 jam. Dengan menambahkan hari kabisat setiap empat tahun, manusia sebenarnya membuat kalender lebih panjang sebanyak 44 menit. Seiring berjalannya waktu, tambahan 44+ menit ini juga akan menyebabkan musim-musim berubah di kalender.
Meskipun tahun kabisat diadakan setiap 4 tahun untuk menyesuaikan dengan perhitungan waktu lebih akurat, sistem ini masih mempertimbangkan tahun non-sekuler (kelipatan 400) untuk memastikan stabilitas kalender. Dengan cara ini, tidak setiap 4 tahun merupakan tahun kabisat, tetapi tahun 2000, sebagai contoh, adalah tahun kabisat karena habis dibagi 400 dan 4. Demikian informasi terkait sejarah tahun kabisat hingga berapa jumlah hari di tahun 2024 yang patut Anda pahami. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News