Beras akan picu inflasi Desember



JAKARTA. Inflasi masih terjadi di bulan Desember 2010. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menyatakan inflasi Desember berada di level plus minus 0,5%. Adapun inflasi tahunan (Desember 2009 hingga Desember 2010) di atas 6%. "Mudah-mudahan tidak sampai di atas 6,5%," kata Rusman usai sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Jumat petang(17/12). Menurut Rusman, pemicu utama inflasi Desember 2010 adalah lonjakan harga beras. Dia menjelaskan, baru dua minggu pertama Desember dibandingkan November, kenaikan rata-rata beras itu sudah mencapai 5%. Bukan itu saja, kata Rusman, harga beras merangkak naik setelah masa panen raya pada Maret lalu. Namun, sampai sekarang tak kunjung turun. Berbeda dengan harga beras tahun 2009 lalu yang masih sempat turun setelah panen raya sebelum kembali naik pada akhir tahun. Rusman menilai seharusnya pemerintah bisa menjaga harga beras, terutama setelah membuka keran impor bulan ini. "Harga beras tuh saya bingung masih naik saja, mestinya secara psikologis bisa dikendalikan," imbuhnya. Dia pun berharap, Maret 2011 nanti harga beras mulai beranjak turun. Sebab, Maret 2011 memasuki masa panen raya. Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku heran harga beras tak kunjung turun meski pemerintah sudah mengimpor. "Aku juga agak prihatin dengan harga beras," kata Agus. Memang secara global harga pangan mengalami kenaikan, tapi di Indonesia panen bagus dan pemerintah menyiapkan cadangan dengan mengimpor beras. Seharusnya, tidak terjadi kenaikan harga seperti saat ini. "Akan kita pelajari lagi supaya bisa turun," janji mantan Direktur utama Bank Mandiri itu. Sekadar informasi saja, inflasi November 2010 sebesar 0,6%. Sedangkan, inflasi tahunan (November 2009 ke November 2010) mencapai 6,63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.