Beras dan transportasi penyumbang utama inflasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,71%. Inflasi ini menjadi inflasi tertinggi kedua setelah tingginya inflasi pada Januari 2017 yang tercatat 0,97%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ada dua penyebab utama inflasi pada bulan itu. Pertama, bahan makanan. Kedua, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Pihaknya mencatat, kelompok bahan makanan mengalami inflasi 0,71% dengan andil sebesar 0,46%. Utamanya, karena kenaikan harga beras, ikan segar, dan telur ayam ras, masing-masing andilnya sebesar 0,08%. Disusul oleh daging ayam ras dengan andil inflasi 0,07%, cabai merah 0,06%, serta cabai rawit dan wortel dengan andil masing-masing 0,01%-0,02%.


Sementara itu, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi 0,75% dengan andil inflasi sebesar 0,14%. Suhariyanto bilang, inflasi kelompok ini utamanya didorong oleh meningkatnya harga angkutan udara karena pemintaan terkait perayaan Natal dan tahun baru 2018.

"Kenaikan tarif angkutan udara 0,9%, karena meningkatnya permintaan saat Natal dan tahun baru. Sementara kereta api 0,2%, dan tarif angkutan antarkota 0,01%. Jadi ini lebih dipicu kenaikan angkutan udara," kata Suhariyanto, Selasa (2/1).

Sementara itu, kelompok bahan makanan jadi mengalami inflasi 2,26% dengan andil 0,05%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,17% dengan andil 0,04%, dan kelompok sandang mengalami inflasi 0,13% dengan andil inflasi 0,01%.

Kemudian, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,18% dengan andil 0,01% serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi 0,07% dengan andil 0%.

Berdasarkan komponennya, inflasi inti Desember tercatat 0,13%, inflasi harga yang diatur pemerintah (administered prices) 0,91%, dan harga pangan yang bergejolak (volatile food) 2,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati