Beras Indonesia diminati Arab Saudi



JAKARTA. Produk pertanian Indonesia mejeng di Arab Saudi. Sejumlah produk unggulan pertanian tanah air turut berpartisipasi pada pameran yang diikuti oleh 350 perusahan di seluruh dunia. Pemerintah optimis lewat ajang ini, produk pertanian nasional kian mendunia.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) bekerjasama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah berpartisipasi pada pameran The 20th Saudi Food Hotel and Hospitality Arabia (SFHHA) 2015 di Jeddah Centre for Forums and Events (JCFE), Jeddah – Arab Saudi.

Sebanyak 350 perusahaan dari berbagai negara yang memeriahkan acara tersebut antara lain, Indonesia, Bahrain, Tiongkok, Siprus, Mesir, India, Italia, Yordania, Libanon, Maroko, Malaysia, Pakistan, Afrika Selatan, Spanyol, Srilangka, Thailand, Turki, Amerika Serikat, serta tuan rumah Arab Saudi.


Produk pertanian Indonesia yang mejeng di perhelatan ini, pertama, beras merah, beras hitam, beras mentik wangi, beras mentik wangi susu dan beras IR 64 asal Gapoktan Sidomulyo, Sleman.

Kedua, teh putih, teh hijau, teh hitam, teh oloong, rice cracker green tea dan olahan teh cokelat dari PT. Arafa Tea, Bandung.

Ketiga, gula aren organik dan minuman jahe dengan gula aren asal KUB Mitra Mandala, Lebak-Banten.

Keempat, minyak vco, mete organik, coklat, lada, cengkeh asli UD. Miyami Indah, Kendari. Kelima, dodol aneka rasa, keripik pisang, keripik nangka, keripik ubi, gemblong kancing dari Gapoktan Asri Rahayu, Majalengka.

Keenam, kopi asal Gapoktan Kemang Arabika, Sumbawa. Ketujuh, beras Arias Sawah dan Kuku Balam asal Kilang Padi Lestari, Langkat.

Terakhir, kopi dari UD. Tiara Global Coffee, Aceh Tengah.

Yusni Emilia Harahap, Dirjen P2HP mengatakan, potensi pertanian Indonesia untuk menguasai pasar internasional terbuka. Selain diuntungkan dengan berbagai macam komoditas pertanian. Indonesia unggul dalam segi kualitas. Hanya saja kata Emilia, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah meyakinkan pasar bahwa produk pertanian Indonesia telah menerapkan praktek pertanian yang baik.

"Ini yang perlu juga disosialisasikan kepada produsen dan petani. Selain kami buka pasar mereka," tandas Emilia.

Dalam informasi yang dipublikasikan Dirjen P2HP. Produk Indonesia menarik calon pembeli khususnya pelaku usaha Arab Saudi. Mereka tertarik akan beras hitam Indonesia dan hendak melakukan uji coba di laboratorium. Apabila hasil laboratorium sesuai dengan harapan para calon pembeli.

Maka akan ditindaklanjuti dengan melakukan kunjungan ke perusahaan di Indonesia dan untuk melihat pengolahan beras yang akan dipasok ke beberapa pasar swalayan di Jeddah. Antusiasme pengunjung sangat positif untuk mendapatkan beras merah dan beras hitam dari Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia