Beras operasi pasar tak diminati masyarakat Jakarta



JAKARTA. Ternyata tidak seluruh masyarakat membutuhkan beras murah. Buktinya beras murah dari program Operasi Pasar (OP) yang dijual seharga Rp 5.400 per kg ternyata tidak banyak diminati di Jakarta. Penyerapan beras tersebut tidak sampai 60% dari 200 ton yang didistribusikan oleh Divre Bulog DKI Jakarta. “Penyerapan rata-rata sehari hanya 116 ton dari 200 ton yang kami sediakan,” kata Kepala Divre Bulog DKI Jakarta, Nasrun Rahmani saat berada di Kementerian Komunikasi dan Informasi di Jakarta (26/8).Untuk wilayah DKI Jakarta, operasi pasar dilakukan oleh Bulog di 15 titik pasar utama yaitu Pasar Cipinang, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Anyar Bahari, Kramat Djati, Senen, Jatinegara, Palmerah, Rawa badak, Jembatan Lima, Koja, Tomang Barat, dan pasar Cempaka Putih. Nah, bagi Anda yang membutuhkan beras murah ini bisa datang langsung ke lokasi.Menurut Nasrun, minimnya penyerapan beras OP tersebut terjadi karena masyarakat golongan ekenomi menengah ke bawah yang mengonsumsi beras medium sudah memiliki beras dari beras keluarga miskin. Apalagi, pada bulan Agustus ini, penyaluran beras miskin di rapel dengan bulan September. “Penyaluran Raskin Agustus sudah selesai semua, tinggal yang jatah September yang disalurkan Agustus baru tersalur 40%,” jelas Nasrun.Meluncurnya beras raskin tersebut menurut Nasrun mampu menakan harga beras di pasaran agar tidak mengalami kenaikan lebih tinggi. Saat ini harga harga IR III di Jakarta berada di harga Rp 6000, IR II 6650 per kg dan IRI Rp. 7050 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: