JAKARTA. Faisyal, Analis Monex Investindo Futures merasa pergerakan rupiah yang tidak terlalu signifikan dan cenderung stabil dikarenakan memang tidak adanya sentimen yang terlalu besar yang dapat menggoyang rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Apalagi, antara AS dan Indonesia masih diselimuti sentimen yang tarik menarik. "Pelaku pasar pada akhirnya lebih banyak wait and see akibat dua sentimen yang berlawanan," terang dia. Di AS sendiri, memang indeks dollar sedang menguat jelang rencana kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun. Sedangkan dari dalam negeri, indeks kemudahan berbisnis yang baru saja dirilis oleh Bank Dunia mencatatkan hal yang menggembirakan.
Sulit rupiah kembali di bawah level Rp 13.000
JAKARTA. Faisyal, Analis Monex Investindo Futures merasa pergerakan rupiah yang tidak terlalu signifikan dan cenderung stabil dikarenakan memang tidak adanya sentimen yang terlalu besar yang dapat menggoyang rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Apalagi, antara AS dan Indonesia masih diselimuti sentimen yang tarik menarik. "Pelaku pasar pada akhirnya lebih banyak wait and see akibat dua sentimen yang berlawanan," terang dia. Di AS sendiri, memang indeks dollar sedang menguat jelang rencana kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun. Sedangkan dari dalam negeri, indeks kemudahan berbisnis yang baru saja dirilis oleh Bank Dunia mencatatkan hal yang menggembirakan.