JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akhirnya gagal membayar utang US$ 450 juta yang jatuh tempo hari ini (8/7). Manajemen BRAU memastikan, produsen batubara ini tak sanggup lagi membayar utang obligasi yang diterbitkan anak usahanya yang berbasis di Singapura itu. Obligasi BRAU tersebut memiliki kupon 12,5%. Surat utang itu diterbitkan oleh Berau Resources Pte Ltd dan dijamin oleh BRAU. "Kami tidak bisa membayar utang tersebut tepat waktu, dengan kata lain default," ungkap Ari Ahmad Effendi, Head Legal and Corporate Secretary BRAU, kepada KONTAN, kemarin (7/7). Saat ini, BRAU menantikan kepastian rencana restrukturisasi dari induknya, Asia Resource Minerals Plc (ARMS). ARMS berniat menerbitkan saham baru yang akan diserap investor strategis, Grup Sinarmas, melalui Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE).
Berau Coal gagal bayar obligasi US$ 450 Juta
JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akhirnya gagal membayar utang US$ 450 juta yang jatuh tempo hari ini (8/7). Manajemen BRAU memastikan, produsen batubara ini tak sanggup lagi membayar utang obligasi yang diterbitkan anak usahanya yang berbasis di Singapura itu. Obligasi BRAU tersebut memiliki kupon 12,5%. Surat utang itu diterbitkan oleh Berau Resources Pte Ltd dan dijamin oleh BRAU. "Kami tidak bisa membayar utang tersebut tepat waktu, dengan kata lain default," ungkap Ari Ahmad Effendi, Head Legal and Corporate Secretary BRAU, kepada KONTAN, kemarin (7/7). Saat ini, BRAU menantikan kepastian rencana restrukturisasi dari induknya, Asia Resource Minerals Plc (ARMS). ARMS berniat menerbitkan saham baru yang akan diserap investor strategis, Grup Sinarmas, melalui Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE).